Foto: dian
Rangkaian kegiatan Catfish day 2
Semarang (TROBOSAQUA). Catfish Day hari kedua di Semarang-Jawa Tengah makin semarak dengan diramaikannya siswa siswi dari Sekolah Dasar-Sekolah Menengah Atas (SD-SMA) sekitar Kota Semarang. Kegiatan hari kedua Catfish Day dimulai dengan talkshow santai yang diisi oleh akademisi Universitas Mudi Mulyono, Yuni.
Dia menuturkan, bahan baku yang mengandung protein sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ikan adalah salah satu sumber protein terbaik apabila dibandingkan telur, ayam maupun sapi. Alasannya, memasak ikan tidak memerlukan waktu lama.
“Ikan adalah bahan baku yang cepat matang. Terkena panas sedikit, langsung mateng. Bahkan, daging ikan yang dikucurkan perasan jeruk nipis pun sudah layak dimakan. Itulah daging ikan. Dengan pemanasan atau proses memasak yang sebentar, mengakibatkan kualitas protein si daging ikan tetap dalam kondisi yang maksimal. Ikan lele salah satu ikan yang dapat dipilih sebagai lauk yang dapat memenuhi kebutuhan protein kita,” ujar Yuni pagi itu di depan siswa-siswa sekitar Kota Semarang yang hadir di Catfish Day hari ke-2 (7/11).
Selain Yuni, talkshow juga diisi materi oleh Agus, perwakilan Booster. Dia mengungkapkan, sedari dini diusahakan agar dapat mencintai ikan. Mencintai ikan bisa dimulai dari memeliharanya. Ambil contoh ikan lele.
“Lele adalah salah satu jenis ikan yang gampang dibudidayakan. Karena, budidaya lele tidak membutuhkan tambahan oksigen. Konsep budidaya lele banyak ragamnya, namun karena untuk siswa sekolah yang konsepnya hanya untuk memperkenalkan budidaya lele, maka budidayanya dapat menerapkan sistem budikdamber (budidaya dalam ember). Secara sederhana membudidayakan lele hanya membutuhkan, benih, pakan, air dan wadah budidayanya,” jelas Agus di halaman Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng.
Di waktu yang sama namun di lokasi yang berbeda, juga ada pemaparan materi yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi pemaparan materi mengenai problem solving industry pengolahan terhadap keberlangsungan usaha oleh Abu Wasis, Divisi Industri Pengolahan Catfish APCI (Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia). Disusul Agung Santoso, Inspektur Mutu Hasil Perikanan Ahli Muda Pusat Pengendalian Mutu, dan Dena Nur Ambarsari, Katimja Pembinaan Unit Penanganan dan Pengolahan Skala Menengah dan Besar, Direktorat Pengolahan, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sesi dua, diramaikan oleh Helwijaya Marpaung, Kitumja Analis Pasar Luar Negeri PDSPKP KKP. Selanjutnya pemaparan materi dari Susilo Hartoko, Ketua Umum APCI yang memaparkan materi perihal membangun strategi pasar yang berdaya saing. Terakhir, turut hadir sebagai narasumber yaitu Hendry Wahyu Sumanto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI).dian/edt/dini