Jaminkan Pakan Berkualitas dan Bernutrisi Tinggi

Jaminkan Pakan Berkualitas dan Bernutrisi Tinggi

Foto: 


Kualitas pakan di lapangan yang saat ini bergantung pada aplikasi di lapangan, bisa lebih dikelola dengan penerapan nutrisi yang tepat dan terukur, sehingga tidak hanya produksi udang tercapai, melainkan efisiensi biaya produksi

 

Seberapa penting pengetahuan tentang nutrisi udang bagi petambak udang, khususnya udang vannamei? Menurut Albert J Tacon, Ahli Nutrisi dan Genetik Udang, ada banyak keuntungan, baik dari sisi produksi udang, hingga sisi efisiensi produksi bila saja nutrisi udang diberikan dengan sangat presisi.

 

Karena, menyambung dari sisi nutrisi ke pakan itu sendiri, merupakan salah satu bagian tantangan yang dihadapi oleh industri perudangan saat ini. “Tantangan kita saat ini, adanya perbedaan genetik udang, penerapan pemberian pakan, hingga sistem budidayanya. Pakan yang berbeda dan aplikasi pemberian pakannya beraneka ragam, dimulai dari pakan alami ke pakan extruded, tergantung dari saku Anda sendiri,” ungkap Albert.

 

Belum lagi dalam industri, begitu banyak tantangan kondisi lingkungan rentan stres. Ketika stres, ucap Albert, udang bisa terkena penyakit. Apalagi lingkungan udang pada dasarnya sistemnya terbuka. “Akhirnya kita punya suhu, salinitas, DO (oksigen terlarut) yang bervariasi sehingg bisa menyebabkan stres. Di sisi pakan, ada berbagai tipe pakan. ada pakan yang bagus, tidak begitu bagus, sudah terkontaminasi, yang kesemuanya ini bisa menyebabkan stres pada udang,” papar Albert.

 

Garis bawah yang bisa ditarik dari tantangan-tantangan ini, adalah biaya produksi yang dihasilkan dari budidaya udang. “Berbagai negara produsen seperti Indonesia mengutamakan pasarnya adalah ekspor, yang mau tidak mau istilahnya adalah ‘semua masuk ke satu keranjang’. Akhrinya, menurut saya, hal ini tidak begitu bagus karena pasar mengatur bagaimana kita memproduksi makanan untuk mereka,” tuturnya.

 

Dengan berbagi satu keranjang, otomatis simpul Albert, menuntut adanya kompetensi harga, yang ujung-ujungnya ada ‘lomba’ efisiensi produksi di sana. Dimana, siapapun yang paling ‘hemat’ bisa jadi paling dapat margin lebih baik.

 

Aspek efisiensi dengan nutrisi pakan yang tepat memiliki alur selaras dengan pendapat Daranee Seguin,  Aquafeed and NutritionSspecialist. Menurutnya, di budidaya udang, biaya pakan sudah mencapai setidaknya 50% biaya produksi.

 

“Tantangan di pakan ini, karena harga bahan mentah naik, sehingga harga pakan pun naik. Tapi lain sisi, pabrikan pakan ingin menjual lebih banyak, hal tidak begitu mungkin karena revenue permintaan market juga menurun. Sebabnya, petambak menurunkan padat tebar untuk memastikan biaya produksi turun, dan juga isu penyakit,” ungkap Daranee.

 

Pemahanan Nutrisi Pakan di Tambak

Di lapangan sendiri, petambak sebetulnya sudah paham betul bahwa aspek nutrisi pada udang haruslah tidak sembarang untuk menjamin produksi yang baik. Dan ini diamini betul I Nengah Sarjana, petambak asal Bali.

 

Begitu pula pembagian mikro hingga makro nutrisi pakan pada udang yang dibudidayakan. Sarjana berujar, untuk hasil panen baik, tentunya pakan harus disesuaikan pada kebutuhan udang.

 

Seraya menyebut merk pakan yang ia gunakan saat ini, Sarjana selalu berdiskusi dengan tim teknisnya mengenai kualitas pakan yang digunakan. Dan di tambaknya, kecukupan nutrisi untuk udang dia percayakan kepada tim teknis tambak.

 

“Saya lebih banyak ngurusi manajemennya dan membangun kepercayaan dengan tim teknis saya. Untuk urusan teknis, termasuk pakan dan kecukupan nutrisi yang paling tepat, saya serahkan ke tim teknis,” ungkap Sarjana ketika ditemui di rangkaian acara SAC awal Juni lalu.

 

Menyambung Sarjana, sebagai bagian yang merekomendasikan sisi teknis di lapangan, Joko Waluyo, Senior Sales Executive PT Behn Meyermenyebutkan syarat umum pakan yang bernutrisi. Disebutkannya, nutrisi esensial pakan udang harus mengandung protein, lipid, karbohidrat, mineral dan vitamin.

 

“Lipid sebagai sumber energi memiliki peran sebagai sumber energi metabolik; komponen esensial dalam membran sel; sumber asam lemak esensial; penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K. Selain itu lipid juga berperan sebagai pertahanan tubuh; sumber kebutuhan energi jangka panjang; cadangan energi selama periode kekurangan makanan dan lain-lain,” ungkap Joko seperti sudah dibahas dalam TROBOS Aqua edisi 144.

 

Nutrisi yang tidak sembarang nutrisi untuk udang alias tidak ‘kaleng-kaleng’, ditegaskan Albert. Menurutnya, pakan yang baik untuk udang adalah yang bernutrisi sekaligus berkualitas.

 

“Yang sayangnya, di pasaran ini, pakan berkualitas itu belum ada penjelasan detailnya.Normalnya,yang tertulis di label pakan, tidak mengindikasikan kualitas pakan (feed). Di Indonesia regulasinya hanya pakan dengan level seperti; protein, fiber, ash, lipid. Tapi tidak ada indikasi kualitas feed,” ungkap Albert.

 

Kualitas Nutrisi Tentukan Efisiensi

Menyambung itu, standar mutu nutrisi pakan saat ini masih menyadur dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2009  tentang pakan buatan untuk udang vannamei. Dalam SNI ini di, disajikan syarat mutu pakan vannamei untuk starter (pakan awal yang digunakan untuk udang sampai bobot 4 gram atau g); grower(pakan yang digunakan untuk pembesaran udang dari bobot 4 g sampai dengan 10 g); dan finisher (pakan yang digunakan untuk pembesaran udang mulai dari bobot 10 g sampai panen).

 

Indikasi kualitas pakan yang dimaksud, adalah level nutrisi dalam pakan seperti yang diberikan pada makanan manusia. “Akibatnya, dengan sebagian besar pakan memiliki komposisi yang terhitung sama, kualitas pakan di lapangan dan performanya mau tidak mau tergantung dari aplikasinya oleh petambak,” tukas Albert.]

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Aqua edisi 145/ 15 Juni - 14 Juli 2024

 
Aqua Update + Inti Akua + Cetak Update +

Artikel Lain