Supaya Pakan Budidaya Kian Bergizi

Supaya Pakan Budidaya Kian Bergizi

Foto: trobos


Gunakan imbuhan pakan yang sesuai kebutuhan budidaya di lokasi masing-masing, agar hasil yang diperoleh lebih optimal baik untuk udang maupun ikan
 
 
Pakan merupakan komponen penting dalam usaha budidaya baik untuk komoditas udang dan ikan, komposisinya hingga 60 - 70 % dari total input proses budidaya. Kualitan pakan budidaya perikanan pun terus ditingkatkan salah dengan penambahan beragam imbuhan pakan (feed additive). Mulai dari penambahan imbuhan pakan berupa vitamin, mineral, probiotik, dan lain-lainnya. Hingga kini, penelitian dan perkembangan mengenai ragam jenis imbuhan pakan terus bermunculan guna mendorong usaha budidaya ikan dan udang dalam tanah air. 
 
 
Ragam Imbuhan Pakan
Seperti yang diungkapkan Januar Adi Putra selaku technical sales PT Biochem Zusatzstoffe Indonesia, bahwa saat ini semakin beragam varian dan kegunaan feed additive untuk budidaya perikanan. Masing-masing produsen berlomba-lomba untuk berinovasi dalam pengembangan imbuhan pakan yang dapat bermanfaat demi menunjang usaha budidaya udang maupun ikan. 
 
 
“Bicara mengenai imbuhan pakan itu sangatlah luas, berbagai jenis bahan baku yang tersedia di alam dan beserta turunanya dapat diaplikasikan. Namun yang menjadi kuncinya bahan baku mana yang dapat mengoptimalkan komoditas yang dibudidayakan,” terangnya saat diwawancarai TROBOS Aqua. 
 
 
Dijelaskan Januar, peranan feed additive sangat beragam. Ada yang berperan untuk mengoptimalkan penyerapan pakan pada saat dicerna ikan atau udang, ada juga yang berperan sebagai peningkatan imunitas, dan juga berbagai mineral agar ikan dan udang tumbuh sehat dan tahan penyakit. 
 
 
Seperti imbuhan pakan berupa probiotik dan prebiotik dimana akan bekerja sinergi dalam pencernaan ikan, dan memaksimalkan penyerapan akan kandungan nutrisi yang ada di pakan baik yang berupa pelet, mesh (bubuk), ataupun crumble (granula). Kemudian ada juga imbuhan pakan yang kandunga]nya adalah mineral organik, gunanya untuk merangsang sistem imun pada udang. Mineral oragnik lebih mudah diserap oleh tubuh udang daripada mineral non organik.
 
 
Menurut Januar, apabila kandungan mineral dalam tubuh udang sulit dicerna dan terlalu banyak, dan juga jika terlalu banyaknya kandungan mineral di dalam air yang tidak terurai serta terdekomposisi, maka akan menyebabkan racun di perairan. Maka dari itu penggunaan mineral organik dengan dosis yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap tubuh udang agar tumbuh optimal.
 
 
Contoh mineral organik yang bisa digunakan sebagai imbuhan pakan adalah zync. “Dimana peranannya dapat menstimulasi imunpada udang, zync merupakan mineral yang bisa menjadi co-enzym pengaktifan enzym antioksidan dalam tubuh udang,” ungkapnya.
 
 
Pakan Fungsional
“Pada umumnya imbuhan pakan ada yang berupa cairan dan berbentuk powder (tepung), dan cara pengaplikasiannya berbeda-beda,” tutur pria yang sebelumnya pernah bekerja di industri pakan. Lebih lanjut lagi Januar menjelaskan, penerapan imbuhan pakan ada yang dicampur dengan fish meal (tepung ikan) dan dicampur juga bahan-bahan baku lainnya di pabrik, dan ada juga yang melakukan pencampuran dengan pakan berupa pelet yang sudah jadi di lokasi usaha masing-masing. 
 
 
Untuk yang pencampurannya dilakukan di pabrik, biasanya pihak produsen feed additive akan menawarkan kepada petambak mengenai produk yang akan digunakan, lalu mendampingi petambak untuk melakukan kerjasama dengan pihak pabrik untuk melakukan pencampuran bahan imbuhan pakan kedalam standar formulasi yang sudah disusun oleh pabrikan atau pakan. 
 
 
Pemilihan jenis imbuhan pakan disesuaikan dengan permintaan pelaku usaha, dalam hal ini dalah petambak yang biasanya menginginkan adanya kandungan vitamin ataupun mineral dan lain-lain di pakan yang akan ia berikan kepada udang. Untuk itu, para petambak juga akan membuat kontrak terhadap pabrik pakan yang mana ia akan memenuhi minimum pengambilan pakan dalam jumlah tertentu. 
 
 
“Biasanya pabrik pakan akan menentukan besaran minimum untuk pencampuran bahan baku tambahan yang diinginkan petambak. Kisarannya 50 – 100 ton dalam satu kali pencampuran bahan imbuhan pakan,” ujarnya. 
 
 
 
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Aqua Edisi-108/15 Mei – 14 Juni 2021  

 
Aqua Update + Teknis + Cetak Update +

Artikel Lain