China Temukan Cemaran Corona pada Kemasan Udang Beku

China Temukan Cemaran Corona pada Kemasan Udang Beku

Foto: ist/ilustrasi/dok.pixabay


China (TROBOSAQUA.COM). Sejumlah sampel kemasan udang impor di China, ditemukan positif tercemar virus corona, sehingga menimbulkan pertanyaan lagi apakah virus ini dapat menyebar melalui makanan atau produk beku.

 

Cemaran virus itu dinyatakan ditemukan di luar sekitar lima paket udang dan di dalam satu kontainer, menurut informasi dari Administrasi Umum Kepabeanan China. Sampel berasal dari tiga pabrik pengolahan udang beku di Ekuador, sehingga impor dari perusahaan itu akan dihentikan. Eksportir udang asal Ekuador telah membantah temuan tersebut.

 

Virus itu ditemukan pada kemasan luar barang tetapi tidak pada udang atau kemasan dalam. Mereka juga memerintahkan udang yang diproduksi oleh tiga perusahaan setelah 12 Maret untuk ditarik atau dimusnahkan.

 

Bi Kexin, direktur biro keamanan impor dan ekspor pangan departemen bea dan cukai China menyatakan, hasil tes tidak berarti virus itu menular, tetapi mencerminkan celah dalam peraturan keamanan pangan perusahaan. Sehinga pihak bea cukai akan semakin memperkuat kontrol terhadap asal-usul makanan rantai dingin yang diimpor.

 

Bulan sebelumnya, China menyatakan salmon impor sebagai kemungkinan penyebab wabah Covid-19 baru di Beijing, sehingga memicu boikot ikan karena supermarket mengambil produk dari rak mereka. China juga mulai melakukan pengujian massal impor makanan dingin di pelabuhan, dan memblokir pengiriman dari pabrik daging luar negeri yang melaporkan infeksi di kalangan pekerja.

 

Bukti menunjukkan bahwa sangat tidak mungkin virus ditularkan melalui makanan, kata Gorjan Nikolik, seafood asociate director di Rabobank.

 

Dia menyebutkan kasus ini merupakan ketakutan tipikal pada makanan. Bahkan Nikolik mengungkapkan kekesalan, menyatakan ketakutan seperti itu justru yang akan membuat umur pendek.

 

US Food & Drrug Administration angkat bicara, menegaskan tidak ada bukti bahwa Covid-19 ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. 

 

Eksportir udang Ekuador, Santa Priscila, mempertanyakan temuan itu dan menyesalkan bahwa kejadian itu merupakan pukulan bagi reputasi industri. Dia mengatakan para pejabat Cina telah menolak untuk memberikan informasi tentang pengujian dalam beberapa pekan terakhir.

 

Perusahaan itu menyatakan, China hanya menemukan satu tes positif yang tidak menular 'di dalam dinding wadah', hanya 0,0000043% dari 227.934 sampel yang diambil dari wadah.

 

Pejabat Cina juga telah sepakat dengan para ahli global bahwa makanan impor memiliki risiko rendah terhadap penularan virus. Hal itu menimbulkan kebingungan di luar negeri tentang mengapa Tiongkok terus menguji dan menghentikan pengiriman makanan beku dari negara lain.

 

Walaupun demikian mereka bersikukuh pengujian seperti itu tetaplah penting untuk mencegah resiko penularan virus dari rantai dingin pangan impor. Bahkan Bi menegaskan, pengujian dilakukan untuk melindungi kesehatan rakyat dan tidak mengganggu perdagangan internasional.

 

Menurut dia, karyawan di beberapa negara masih bekerja bahkan setelah terinfeksi virus, meningkatkan risiko kontaminasi makanan. Karena ada kluster epidemi di beberapa fasilitas luar negeri, China menghentikan impor daging dari total 23 pabrik, termasuk Brasil, Amerika Serikat dan Jerman. ist/tr/meilaka

 
Aqua Update + Headline Aquanews + Cetak Update +

Artikel Lain