Program CSR untuk Buruh Tani dan Nelayan dari AFI

Program CSR untuk Buruh Tani dan Nelayan dari AFI

Foto: dok afi
kegiatan literasi keuangan dan pengelolaan sampah rumah tangga

Mauk (TROBOSAQUA). Desa Kedung Dalem, Mauk, Kabupaten Tangerang-Banten dengan sebagian besar warga desa sebagai buruh tani atau nelayan musiman menjadi tempat penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) AXA Financial Indonesia (AFI) Berbagi. Desa yang berjarak hanya sekitar 2 jam dari Jakarta ini, memiliki penduduk kurang lebih sebanyak 6 ribu orang. 


 

Bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia, AXA Financial Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat di Desa Kedung Dalem, dengan kegiatan berbagi ilmu yang mencakup literasi keuangan dan pengelolaan sampah rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu bagian perayaan ulang tahun AXA Financial Indonesia (AFI) yang ke-18.


 

Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, menjelaskan, AFI Berbagi merupakan bukti nyata komitmen kami dalam melaksanakan program berkelanjutan yang bermanfaat dan berdampak baik bagi masyarakat. Melalui rangkaian kegiatan ini, AXA Financial Indonesia mengajak karyawan sebagai volunteer untuk bersama-sama berupaya memberdayakan masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik. 


 

“Bukan hanya memberikan pembekalan untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih bijak, khususnya bagaimana melindungi diri dari jeratan pinjol. Kami juga memberikan pembekalan cara untuk melestarikan lingkungan tempat tinggal mereka melalui pengelolaan sampah berkelanjutan,” ungkap Niharika dalam siaran pers AFI (24/5).


 

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, menyampaikan, sebagai bagian dari NGO Global, Habitat for Humanity Indonesia memperluas intervensinya dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa hidup lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera. “Oleh karena itu, kami menyambut baik kerjasama ini dengan harapan warga Desa Kedung Dalem ini untuk bisa mempelajari dan memahami cara pengelolaan keuangan rumah tangga serta memahami pentingnya menjaga lingkungan

melalui pengelolaan sampah rumah tangga,” papar Susanto.


 

Materi pelatihan yang difokuskan untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Kedung Dalem ini, mengangkat topik pengelolaan keuangan yang diberikan tim AXA Financial Indonesia. Dengan fokus pada pengelolaan keuangan dasar seperti cara membedakan keinginan dan kebutuhan serta pembukuan rumah tangga. 


 

Selain itu, pembekalan juga diberikan terkait bagaimana menyikapi pinjaman online dan memperkenalkan alternatif lembaga keuangan resmi untuk memberikan pinjaman yang lebih aman bagi masyarakat. Sedangkan edukasi metode pengelolaan sampah bersama Puskesmas setempat meliputi proses awal seperti pewadahan, pengumpulan, pemilihan, penggunaan ulang hingga pemrosesan akhir sampah dengan melibatkan masyarakat.


 

Selain pelatihan literasi keuangan dan pengelolaan sampah, warga di Desa Kedung Dalem ini juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar dari penyelenggaraan program AFI Berbagi. Pemeriksaan Kesehatan bagi warga Lanjut Usia (Lansia) ini merupakan hasil kerjasama AXA Financial Indonesia dengan RS Hermina. Sejumlah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi gratis oleh dokter.


 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman online di provinsi Banten pada bulan Januari 2024 menduduki peringkat keempat dibandingkan provinsi lainnya. Nilai pinjaman online warga Banten mencapai Rp 5,04 triliun, atau 12 % lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 4,511 triliun. Tingkat kredit macet mencapai 2,40 persen, atau dengan kata lain 3 dari 100 pengguna pinjol di provinsi Banten mengalami gagal bayar.

.

 

Selain itu, Kabupaten Tangerang juga tercatat sebagai daerah dengan volume sampah terbesar di Provinsi Banten pada 2022 sebesar 841 ribu ton lebih atau 32% dari total volume sampah di Provinsi Banten. Selama perayaan Idul Fitri pada April lalu, Kabupaten Tangerang mencatat volume sampah sebesar 3.000 ton per hari dengan peningkatan volume sampah hingga 500 ton per hari dibanding hari biasa.Sebagian besar sampah yang dihasilkan berasal dari limbah rumah tangga.ist/dini/edt

 

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain