Memperkecil Mortalitas dengan Learning by Doing

Memperkecil Mortalitas dengan Learning by Doing

Foto: dok pribadi, dok dian
ilustrasi ikan hias, Teguh Winarno dan Giri Maruto

Bogor (TROBOSAQUA). Bagi segelintir orang memelihara ikan hias bertujuan untuk menghilangkan rasa stres yang dialaminya. Alih-alih tujuan tersebut tercapai, ini malah sebaliknya, memelihara ikan hias justru menimbulkan rasa stres akibat ikan yang mati berkepanjangan.

 

 

“Memperkecil kematian ikan sebenarnya dapat diraih dengan menerapkan learning by doing. Kalau kita tidak pernah melakukan, maka tidak akan pernah belajar. Maksudnya, kalau kita belum pernah memelihara pasti akan ada rasa takutkan ? Takut ikannya mati, terkena penyakit dan lainnya,” jelas Teguh Winarno, Ketua Asosiasi Eksportir Ikan Hias Indonesia (Inafish).

 

 

Tapi begitu doing, lanjutnya, maka apapun yang terjadi akan ada solusinya. Karena penghobi tersebut akan mencari tahu sebab dan akibatnya. Itulah yang disebut learning by doing. “Selain pengetahuan melalui media cetak maupun online, ilmu penanganan ikan hias juga diperlukan untuk memperkecil kematian si ikan tersayang loh,” Teguh memberi saran. 

 

 

Saran yang disampaikan Teguh diamini Giri Maruto Darmawangsa, pemilik Bogorian Aquatic di kawasan Bogor-Jawa Barat. Giri menambahkan, memelihara ikan juga harus dengan rasa cinta. Kemudian harus punya rasa memiliki. Karena apabila sudah mencintai dan memiliki, biasanya sesuatu itu akan awet.

 

 

Selanjutnya harus mempunyai passion. Apabila seseorang berangkatnya dari passion, kata Giri, maka ia tidak memiliki tolak ukur terhadap waktu dan tenaga. Karena ia merasa hanya mencurahkan jiwanya saja untuk mengerjakan itu semua. “Terakhir baru ke teknis. Untuk teknis, itu bisa diasah kok,” beber Giri siang itu (8/5).dian/edt/dini

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain