budidaya kerapu di laut
Semarang (TROBOSAQUA). Imam Indar, Ketua Bidang DPP Ispikani (Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia) menyatakan, ada beberapa pokok permasalahan dalam usaha budidaya. “Antara lain; teknis budidaya (CPIB, CBIB dll) yang mayoritas belum sesuai, permodalan yang kurang, biaya produksi tinggi (pakan, skala produksi,teknologi), SDM rendah, kultur dan ekosistem kurang mendukung,” terangnya dalam FGD (Focus Group Discussion) DPD Ispikani Jawa Tengah (Jateng) dengan tema ‘Peningkatan Kualitas Budidaya Ikan di Jawa Tengah’ di Semarang-Jateng pada (2/5) lalu.
Maka dari itu, Imam yang mempresentasikan materi berjudul ‘Permasalahan dan Terobosan Usaha Budidaya Perikanan untuk Mendukung Ekspor Perikanan di Jawa Tengah’, menyebutkan bahwa ada beberapa terobosan yang bisa dilakukan. Terobosan yang bisa dilakukan, berupa intervensi/peran pemerintah dan stakeholders (pemangku kepentingan).
“Mulai dari swasta, pemerintah, perbankan, dan stakeholder menjadi rantai pasok dan nilai tambah yang optimum (contract farming). Kemudian intervensi pemerintah, stakeholder, pabrik pakan, serta start up company sebagai komoditas yang tidak tergantung pakan pabrikan (jenis ikan, teknis budidaya, pakan mandiri),” terangnya.boy/edt/dini
