Bagas Adhi Kurniawan : Kompetensi Petambak di Level Internasional

Bagas Adhi Kurniawan : Kompetensi Petambak di Level Internasional

Foto: 


Dengan penerapan konsep CBIB, memberikan jaminan kompetensi petambak sebagai wujud semangat konsep blue economy

 

Bukti bahwa transformasi teknologi dan digitalisasi saat ini, telah menjadi hal yang tak dapat dipungkiri. Hal ini semakin diperkuat pada salah satu sektor yang tak terduga, budidaya hasil perairan, yakni tambak udang. Tambak milenial atau millenial shrimp farming (MSF) misalnya, merupakan program percontohan budidaya udang jenis vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan melibatkan kaum milenial/para generasi muda.

 

Udang vannamei ini, salah satu jenis udang putih yang cukup komersial di pasar internasional. Di Indonesia saat ini, vannamei merupakan andalan sektor budidaya perikanan dan menjadi prioritas pengembangan akuakultur di Indonesia dalam meningkatkan perekonomian nasional.

 

Prioritas pengembangan akuakultur ini, tak hanya kejar target produksi udang, namun berkomitmen selalu memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam konsep blue economy (ekonomi biru). Budidaya berkonsep blue economy mengenjot produksi udang nasional secara optimal baik dari sisi kualitas maupun kuantitas secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

 

Yang serta merta guna mencapai pertumbuhan ekspor udang di 2024 yang ditargetkan pemerintah. Ekspor untuk komoditas udang menujukan ke lima pasar utama; yaitu Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, negara-negara ASEAN, Jepang, dan China. Sementara, pasar utama udang saat ini adalah AS.

 

Peningkatan ekspor udang, tidak hanya ke AS, melainkan juga ke negara-negara importir seperti China, yang diharapkan menjadi mitra dagang potensial Indonesia. Untuk mencapai target-target ini, pemerintah harus terus berupaya agar produksi udang Indonesia bisa terus bersaing dengan negara-negara eksportir udang. Salah satunya melalui aspek ketertelusuran (traceability).

 

Kemampuan traceability merupakan aspek terpenting dalam jaminan mutu dan keamanan pangan agar produk budidaya seperti udang dapat memenuhi standar internasional dan diterima oleh negara-negara importir seperti China. Bahkan China sebagai salah satu negara yang memiliki pangsa pasar besar, menerapkan syarat yang begitu ketat bagi eksportir.

 

Hal ini menjadi tantangan agar produksi udang Indonesia diperbolehkan masuk wilayah China. Untuk itu, harus menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang telah ditentukan China.

 

Transformasi melalui CBIB

Salah satu komitmen penjaminan mutu dan keamanan pangan yang gencar dilakukan adalah melalui penerapan Cara BudidayaIkan yang Baik (CBIB). Penerapan CBIB akan membawa produk asal Indonesia bersaing di pasar internasional.

 

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Aqua edisi 142/ 15 Maret - 14 April 2024

 
Aqua Update + Primadona + Cetak Update +

Artikel Lain