Budidaya Lele dan Nila Sistem Konvensional

Budidaya Lele dan Nila Sistem Konvensional

Foto: Dok. Pribadi


Bandung (TROBOSAQUA).Di era gempuran budidaya sistem intensif, ternyata masih ada pembudidaya yang setia menjalankan sistem konvensional di farm miliknya. Pembudidaya itu adalah Maya Budimaryati yang fokus di komoditas lele dan nila di Sukatani Cikarang-Jawa Barat.

 

Maya, sapaan akrab Maya Budimaryati, berhasil membuktikan budidaya konvensional yang tetap untung di tengah gempuran budidaya sistem lainnya. “Meski berbudidaya dengan sistem konvensional, seorang pembudidaya tetap mampu mengantongi keuntungan yang ‘lumayan’,” terang Maya.

 

Dia kemudian menceritakan ihwal dia terjun ke dunia budidaya. Lulusan S2 Universitas Indonesia itu menuturkan, diawal budidaya tepatnya di 2021, jumlah kolam yang dimiliki ada beberapa unit saja. Tapi kini, sebanyak 130 kolam dengan berbagai ukuran berhasil dibangun di lahan seluas lebih kurang 1 hektar (ha).

 

Di awal budidaya, sambungnya, panen hanya 1 ton per siklusnya. Lalu meningkat menjadi 2 ton. Terakhir panen jumlahnya mencapai 2,5 ton, dengan catatan masih ada ikan sortiran yang tersisa di kolam.

 

Di farm, tuturnya, ada tiga kegiatan yang dilakukan. Dimulai dari pembenihan, pendederan, dan pembesaran. “Komoditas yang dibudidayakan nila dan lele. Dengan perbandingan 25 % nila dan 75% lele,” kata Maya pada tim TROBOS Aqua beberapa waktu lalu.

 

Lanjutnya, semuanya pakai sistem konvensional. Pekerja cukup melakukan pemberian pakan sekenyangnya, sortir dua minggu sekali dan menganti air kolam seminggu sekali. Air buangan dari kegiatan budidaya langsung dialirkan ke kebun kelapa yang berada di sekitar farm.

 

“Selain mudah, sistem ini juga murah dalam penerapannya. Jika dijelaskan secara rinci, biasanya persiklus itu saya menggunakan 40 kolam pembesaran dengan padat tebar lele sebanyak 1.000 ekor per kolam. Survival Rate (SR) selama pemeliharaan 90%. Food Conversion Rate (FCR) 1-1,1. Harga jual Rp 20 ribu per kg. Dihitung-hitung, keuntungan yang diperoleh dari lele bisa mencapai 30% dari modal yang dikeluarkan loh. Nila pun segitu nilai keuntungannya lebih kurang,” ringkas Maya. Dian/edt

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain