Nina Meilisza: Warna, Ilmu Dasar Ikan Hias Berkualitas

Nina Meilisza: Warna, Ilmu Dasar Ikan Hias Berkualitas

Foto: 


Seperti apa pewarnaan pada ikan hias, dan faktor apa yang penting untuk memunculkan warnanya. Faktor andalan tersebut adalah pakan yang nantinya akan berperan dalam memunculkan warna pada ikan hias. 
 
  Sebelum menyentuh peran apa yang didorong oleh pakan sehingga bisa memunculkan warna, terlebih dulu diketahui kandungan pakan untuk ikan. Apa saja yang harus ada dalam pakan ikan hias itu adalah makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Sementara mikronutrien terdiri dari vitamin, mineral, zat aditif.
 
Makro dan mikronutrien bisa didapatkan dari pakan alami dan buatan. Pelatihan pembuatan pakan ditujukan untuk pakan buatan karena berbagai keunggulannya. Antara lain; keunggulan pertama adalah pembudidaya dapat memilih bahan baku (sementara pakan alami masih tergantung kondisi alam).
Selain itu, keunggulan kedua, dapat menyesuaikan kebutuhan dan keinginan. Dimana, jika tujuan ikan hias ingin dibesarkan berarti kebutuhan ikan adalah kebutuhan pertumbuhan. Maka, butuh pakan yang bisa memacu pertumbuhan ikan. Yaitu, pakan dengan protein cukup tinggi agar kebutuhan untuk pertumbuhan tercukupi.
 
Keunggulan ketiga, dapat disimpan dan tahan lama. Dibandingkan dengan pakan alami yang cepat busuk, pakan buatan cenderung lebih tahan lama. Dan keempat, pakan buatan lebih bebas patogen. Dimana kadang pakan alami bisa ada kontaminasi jamur, bakteri atau virus. Di lain sisi pakan buatan cenderung lebih bebas patogen karena cenderung lebih kering dan tidak ada kontaminasi.
 
Sumber Pakan
Dalam pembuatan pakan buatan ini, makronutrien dalam arti bahan baku harus punya protein, karbohidrat, dan lemak. Sumber-sumbernya antara lain; protein bisa didapatkan dari tepung ikan, tepung daging dan tulang, tepung kepala udang, hingga tepung kedelai. Tujuannya, agar tubuh ikan bisa dapat asam amino untuk regenerasi sel, pertumbuhan, dan kegiatan metabolisme lainnya.
 
Untuk sumber karbohidrat, bisa didapat dari tepung tapioka, tepung polard, tepung terigu, tepung jagung, dan dedak. Dimana energi selain dari protein juga didapatkan dari karbohidrat. Energi dari karbohidrat ini dimanfaatkan dulu oleh ikan, sehingga protein bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan secara maksimal.
 
Sementara sumber lemak bisa berasal dari minyak kelapa, minyak ikan, minyak sawit, dan minyak jagung. Yang nantinya lemak ini akan menjadi asam lemak bagi ikan untuk elastisitas sel. Di air itu, ikan harus elastis, sebagai cadangan energi dan juga fungsi metabolisme. Misalnya saat suhu dingin, ikan butuh lemak untuk mempertahankan suhu tubuhnya.
 
Mengapa Pakan Penting untuk Warna?
Dengan persyaratan dan kebutuhan pakan ikan hias, terdapat proses nutrisi diserap tubuh ikan. Ketika pakan masuk ke tubuh ikan, ikan akan mempertahankan kesehatannya dulu. Sementara penghobi atau pembudidaya inginnya ikan cepat tumbuh dan warnanya bagus. Bagaimana kalau sakit?
Selama sakit, ikan tidak bisa mencapai tahapan yang lebih. Ikan hanya akan mempertahankan status kesehatan. Lain halnya bila ikan sehat, pakan akan digunakan untuk kelangsungan hidup (SR) tinggi, dan ikan akan memanfaatkan nutrien pakan untuk pertumbuhan. Setelah tumbuh, baru ada energi untuk kebutuhan non primer atau sekunder seperti pigmentasi atau pewarnaan.
 
Bagaimana meningkatkan kualitas ikan, yakni ikan sehat, SR tinggi, tumbuh cepat, dan warna bagus? Dan kriteria ikan berkualitas, tentunya dalam bisnis ikan hias itu ada keuntungan didapat. Untuk untung, ikan berkualitas adalah yang warna menarik, ikan lincah, bisa ikut kontes, bernilai tinggi.
 
Oleh karena itu, warna yang menarik adalah kriteria ikan hias berkualitas. Untuk itulah harus ditingkatkan warnanya (color enhancement). Kriteria pada ikan hias contohnya pada koi dan guppy. Dimana terdapat sortiran grading level kolam hingga level show quality. Dan yang dituju tentunya untuk mencapai level tertinggi, itu haruslah tingkatkan warna melalui pakan ini.
 
Untuk membuat pewarnaan ikan hias, haruslah dimengerti terlebih dulu proses di dalam tubuhnya. Dimana terdapat pigmen dan kromatofora di dalam tubuh. Pigmen ini zat warna, sementara kromatofora itu sel yang dimasuki pigmen.
 
Terdapat tiga jenis pigmen yang harus diketahui yang akan membentuk warna; yakni melamin (warna hitam), eritrin (warna merah), dan xanthin (warna kuning). Warna lain merupakan perpaduan antara satu sampai tiga jenis pigmen ini.
 
Pada ikan, contohnya pada ikan badut dan ikan koki, terdapat warna jingga. Yang mana, ada sel tergabung dalam kulit, yakni ada yang bertumpuk sel merah (eritrofora) dan kuning (xanthofora) menghasilkan warna jingga.  
 
Warna-warna ini bisa dipacu dengan penambahan, hanya pigmen hitam yang tidak perlu tambahan dari luar. Karena, pigmen hitam sudah diproduksi tubuh makhluk hidup, sehingga ikan tidak perlu makan apapun. Yang diperlukan ikan itu Cuma dua warna, yakni merah dan kuning karena tidak bisa diproduksi ikan.
 
Dapat dari mana? Yaitu melalui pakan. Pigmen yang bisa bertanggung jawab untuk warna itu adalah karotenoid, yang harus didapat dari luar karena tidak bisa diproduksi dalam tubuh. Maka, karotenoid harus ditambahkan dalam pakan ikan hias.
 
Sumber karotenoid dari bahan alami seperti spirulina, kepala udang, bunga marigold, wortel, dan sebagainya. Dan cara olahnya harus dikeringkan dan dijadikan tepung.
 
Hanya saja, untuk mendapatkan karotenoid, harus tambahkan cukup banyak. Bisa jadi 100 tepung bunga marigold sedikit sekali. Oleh karena itu, dari bahan alami minimal 10 % dari 1 kg, atau 100 gram. Makanya, untuk antisipasi itu pakai bahan sintetis karena sudah jelas karotenoidnya sudah murni.
 
Karotenoid banyak jenisnya, tapi yang paling berperan untuk pewarnaan pada tubuh ikan, paling efektif yang harus ditambahkan; yaitu astaxanthin. Sebagai contoh, penelitian pada ikan yang ditambahkan astaxanthin warnanya muncul semua. Berbeda dengan ikan yang tidak ditambahkan astaxanthin.
 
Untung dari Pakan Ikan Hias
Dari percobaan yang dilakukan di Kediri dan Blitar-Jawa Timur, dengan pakan sebelumnya ikan hias yang dihasilkan hanya 30 % di grade bagus. Setelah tambahkan zat warna, sekitar 70% ikan masuk ke grade A. Dan ini signifikan terhadap nilai jual dengan selisih Rp 500-2.500 per ekornya yang bisa meningkatkan keuntungan pembudidaya.
 
Di sisi lain, pakan ikan hias selama ini 90% banyak bergantung dari pakan impor. Kenapa pakan impor kalau bisa bikin sendiri? Jika bisa memiliki keterampilan membuat pakan untuk hasilkan ikan berkualitas (grade A), siapa tahu bisa menjadi orientasi bisnis pakan hias dan jual di pasaran.
 
 
Instruktur Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok-Jawa Barat
(dipaparkan dalam pelatihan online pewarnaan ikan hias, dituliskan kembali oleh dini)
 

 
Aqua Update + Hobi + Cetak Update +

Artikel Lain