Manfaatkan Waktu Luang, Ikan Discus Jadi Peluang

Manfaatkan Waktu Luang, Ikan Discus Jadi Peluang

Foto: Dok. TROBOS Rizki


Banyak cara mengisi waktu luang, demikian juga banyak ruang yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan dengan ikan discus
 
 
Bermula dari kesenangan, Haji Mahmud Azis memberi contoh nyata. Tak hanya bagi para hobiis dan pecinta ikan hias discus, siapapun bisa mulai memelihara discus. Haji Mahmud sebagai pembudidaya ikan discus di Menteng Atas-Jakarta pun banyak bercerita mengenai budidaya ikan discusnya. “Mulai usaha discus sejak 2016. Kalau jenis ikan hias lain, sejak 1980an,” ungkap lelaki berkacamata ini, kalem.
 
 
Jenis-jenis ikan discus yang dikembangkan Haji Mahmud; diantaranya red melon, kobal blue, pigeon, black diamond, white diamond, blue diamond, gold diamond. Ia menjual ikan-ikan tersebut berdasarkan ukuran. Mulai dari 2 inci. “Makin besar, makin bagus. Warnanya makin keluar,” terangnya. 
 
 
Mengapa tertarik di ikan hias yang dijuluki ‘king of aquarium’ ini? “Membudidayakan ikan hias ini tidak perlu lahan besar. Selain itu, jenisnya banyak, bentuknya bagus, warna warni juga harganya menantang,” tegas Haji Mahmud seraya tersenyum. Di tempat tinggalnya, ia membangun instalasi pembesaran juga pembenihan discus. 
 
 
Budidaya si ‘King of Aquarium’
Memberikan ikan discus berkualitas tinggi di pasaran, khususnya bagi para penghobi (hobiis), Haji Mahmud membeberkan tipsnya. Menurutnya, hal itu berawal dari pemijahan dan pembenihan. “Calon indukan jantan dan betina itu tidak bisa dipaksa. Ikan bisa milih sendiri pasangannya. Seperti manusia, hehe,” ujar Haji Mahmud terkekah. 
 
 
Jika indukan sudah siap memijah, pembudidaya menyediakan media berupa paralon di pojok-pojok akuarium. “Kita taruh media di pojok-pojokan, lalu disekat kemudian dipindah di tempat khusus untuk memijah. Seminggu sampai dua minggu, kalau mereka sudah rukun lalu bertelur di media yang sudah disediakan,” imbuh Haji Mahmud dalam webinar tentang discus belum lama ini. 
 
 
Telur-telur tersebut kemudian akan menempel pada paralon. Selanjutnya, 2-3 hari, telur-telur tersebut akan menetas. “Biasanya indukannya akan jaga bergantian. Tapi kadang ada juga indukannya yang jahat, memakan telur itu,” tukas Haji Mahmud. 
 
 
Jika sudah berumur 10 hari, anakan ikan akan berenang dan mulai menempel pada lendir tubuh indukan yang menyimpan sumber makanan. “Pada saat anakan ikan berumur 10 hari, indukan mulai berwarna gelap. Anakan ikan akan makan dari lendir-lendir yang gelap itu hingga 30 hari kemudian. Ini berlaku untuk indukan yang bisa mengasuh anakan. Sedangkan untuk indukan yang galak, harus disekat,” pungkas Haji Mahmud.
 
 
Secara umum, untuk proses pemijahan, ikan discus memerlukan air yang khusus dengan ph 7, ada unsur oksigen dan suhu. “Bisa pakai air pakai PAM atau air tanah, dengan pH 7 dan suhu yang berkisar 8 sampai 9 derajat Celcius,” terang Haji Mahmud. 
 
 
Selengkapnya Baca di Edisi 115/ 14 Desember - 15 Januari 2022
 

 
Aqua Update + Hobi + Cetak Update +

Artikel Lain