Udang Full Senyum di Tengah Kota

Udang Full Senyum di Tengah Kota

Foto: 


Budidaya udang di tengah kota menggunakan sistem RAS bak membawa arus udara segar untuk dunia perudangan.

 

Dengan sistem RAS atau Recirculating Aquaculture System, budidaya udang tetap dapat dilakukan selayaknya di tambak namun dengan lokasi tempat yang lebih mudah dijangkau. “Sehingga saat ini di tengah ibukota pun budidaya udang sudah dapat dilakukan secara intensif, optimal, dan sustainable. Serta ramah lingkungan dengan memadukan teknologi akuakultur terkini dan juga perangkat lunak,” terang Lonato Hedianto Nato, Product Development and Aquaculture Operations Manager udang.id, tech startup yang bergerak dalam dunia akuakultur, terkhusus udang.

 

Terhitung sejak 2022, budidaya udang sistem RAS ini dilakukan udang.id, sehingga, ia katakan, budidaya udang dimana saja bukan lagi mimpi belaka. Laki-laki yang akrab disapa Lonato ini kemudian menjelaskan lebih dalam lagi terkait RAS di budidaya udang.

 

Dengan sistem ini, tuturnya, petambak dapat menjangkau konsumen udang lebih dekat dan memberikan kualitas maksimal. Juga bisa meningkatkan harga serta produksi udang dengan tetap memperhatikan norma-norma kelestarian lingkungan hidup. Seperti dalam hal penggunaan air 99% lebih rendah dari tambak.

 

“Lalu karena diproduksi dekat lokasi konsumen, carbon footprint-nya pun sangat rendah. Karena transportasi menuju ke konsumen hampir tidak ada,” terang alumni Sekolah Tinggi Teologi Ekumene itu.

 

Faedah RAS

Lonato berkata, sistem RAS memiliki berjibun manfaat yang sangat menarik untuk dikuliti satu persatu. Dimulai dari perihal kualitas udang yang dapat diatur dengan mudah melalui penerapan sistem RAS. Penyebabnya adalah karena sistem tersebut dilakukan secara indoor. “Dan, tentu kelebihan yang pertama yaitu lokasi bisa dimana saja,” paparnya tentang bisnis yang berlokasi di Jl RS Fatmawati Raya, Jakarta Selatan.

 

Kita dapat mengatur karakteristik udang sesuai dengan selera pasar. Salah satu produk yang sudah berhasil diproduksi dan beredar di pasaran yaitu pearl sea dragon. Itu adalah vannamei yang mempunyai warna tubuh agak bening, tidak seperti udang pada umumnya. Bagi sebagian orang ini defect, karena warnanya tidak jelas dan tidak bagus kalau direbus. Tetapi buat market kami yakni untuk sashimi, warna ini bagus sekali karena terlihat bersih dan terang saat dimakan,”paparnya menerangkan kelebihan udang sistem RAS.

 

Eh, yang tadi adalah kelebihan kedua ya dari budidaya udang dengan sistem RAS,” tuturnya seraya menambahkan keterangan. “Siap mendengar kelebihan selanjutnya dari sistem ini? Kisi-kisinya terkait waktu,” suara Lonato terdengar akrab siang itu.

 

Lonato bercerita, lama waktu pemeliharaan udang di sistem RAS tidak berbeda jauh dengan di tambak. Di RAS, untuk mencapai size 50, lama waktu pemeliharaan yang dibutuhkan sekitar 90 hari. “Atau mungkin bisa lewat sedikit sih. Tapi masih di-range 90 sampai 95 hari,” bebernya.

 

Salah satu alasan waktu pemeliharaan yang tidak berbeda jauh di RAS karena air lautnya. Dudidaya di sistem RAS menggunakan air laut yang kualitas air bersihnya sama seperti di tambak.

 

Sistem RAS yang diaplikasikan pihaknya, suara Lonato naik satu oktaf, benchmark-nya adalah tambak Indonesia yang perairannya paling bersih dan memenuhi standar baku mutu budidaya optimal. Itu yang dijadikan standar kualitas air di RAS. Sehingga growth-nya pun minimal sama bahkan lebih dari tambak pada umumnya.

 

“Sekarang masuk ke kelebihan yang lebih menarik lagi yakni terkait sumber air. Bagaimana cara memperoleh air laut yang memenuhi standar baku di tengah kota? Jangan takut, jangan risau, mudah sekali. Kita bisa beli dari supplier air laut,” tungkas Lonato.

 

Keterangan yang sudah dipahami terkait RAS, bahwa penggunaan air dalam kegiatan budidaya tidak dibuang langsung setelah digunakan melainkan difiltrasi lagi untuk dipakai kembali. Jumlah air akan berkurang hanya diakibatkan oleh kebocoran dan penguapan.

 

Jadi, ujar Lonato, dapat dipastikan penggunaan air akan sangat efisien di sistem RAS. Untuk biaya air akan besar di awal saja, atau ketika air sudah menyusut cukup banyak. “Harga air laut saat ini cukup terjangkau yah. Masih masuk hitungan bisnisnya,” Lonato memberi informasi.

 

Masih berhubungan dengan air, tambahnya, di tengah bombardir penyakit dan perubahan cuaca yang menyerang udang di tambak, udang di RAS tetap hidup dengan nyaman. Karena penggunaan air tidak langsung terkoneksi dengan air laut lepas yang mungkin terpengaruh tambak lain. Di sistem RAS, mutu kualitas air dapat dikendalikan dengan sangat baik.

 

“Sistem RASindoor kami sudah terbukti menghasilkan udang dengan vibrio nol atau hampir nol. Sehingga layak konsumsi tanpa alergi. Tidak hanya itu, banyak lagi parameter penting lain seperti kandungan mineral berat dan merkuri yang sangat-sangat kecil, near zero. Hal inilah yang menjadikan produk kami sashimi grade (boleh dimakan mentah),” timpal Lonato.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Aqua edisi 143/ 15 April - 14 Mei 2024

 
Aqua Update + Primadona + Cetak Update +

Artikel Lain