Cara Munculkan Warna Channa

Sebagai pendatang baru di dunia ikan hias Channa (gabus) kian dilirik oleh para hobiis
 
Ikan Channa atau yang umum dikenal masyarakat adalah ikan gabus. Kini mulai banyak digemari oleh para hobiis, dan tak jarang pula yang menjadikannya lahan bisnis, karana harganya pun tinggi. Berbeda dengan gabus pada umumnya yang sudah lama dikenal sebagai ikan konsumsi, istilah channa adalah sebutan untuk gabus hias. 
 
Warna dan coraknya pun kian beragam dan menjadikan channa banyak diminati para hobiis. “Saat ini sudah banyak jenis yang di introduksi (mengimpor ikan dengan sengaja) ke Indonesia. Dengan demikian semakin banyak pula penggemar ikan predator satu ini,” terang Yogie yang merupakan salah satu hobiis sekaligus breeder (istilah pembenih channa) di Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
 
Tren Channa
Dengan beragamnya jenis channa yang ada di Indonesia saat ini, sambung Yogie, menambah daftar jenis ikan hias yang memiliki nilai tinggi. “Memang untuk yang jenis-jenis impor harganya lebih tinggi dari channa endemik, namun pangsa pasar akan channa lokal juga tinggi,” terang Yogie yang sudah sekitar 4 tahun budidaya channa. 
 
Hingga saat ini, Ia katakan, selain dengan banyak ragamnya jenis channa yang beredar di pasaran. Naiknya tren channa dalam negeri juga tak terlepas dengan adanya pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 
 
Pasalnya, dengan diberlakukan aturan tersebut, terbit aturan juga untuk karyawan bekerja di rumah, sehingga mungkin bosan dan melirik channa sebagai peliharaanya. Disamping itu, perawatan dan pemeliharaannya yang tak sulit juga menjadi alasan para hobiis memilih channa untuk dipelihara. 
 
“Tak hanya itu, beberapa kali kontes channa sudah mulai digelar di berbagai daerah. Tujuannya memperkenalkan gabus hias kepada masyarakat luas, dan juga meningkatkan ekonomi khususnya budidaya channa,” ucap Yogi saat diwawancarai TROBOS Aqua.
 
Dari sisi budidaya, Yogie sampaikan, untuk beberapa jenis channa yang berasal dari luar negeri telah berhasil dibudidayakan di dalam negeri. Seperti jenis C. Asiatica, C. Pulcra, C. Andrao, dan lainnya berhasil beradaptasi dan dipijahkan oleh pembudidaya dalam negeri di berbagai daerah. 
 
Dampaknya, tak dipungkiri nantinya jenis-jenis yang sudah bisa dibudidayakan harganya akan turun. Sedangkan untuk jenis-jenis yang masih sulit atau belum bisa dibudidayakan harganya cenderung stabil atau naik. 
 
“Untuk jenis yang mungkin masih sulit dibudidayakan seperti C. Auranti, C. Barca harganya cendrung naik. Untuk C. Auranti dari mulai ratusan ribu rupiah, dan C. Barca bisa belasan atau puluhan juta rupiah per ekornya,” beber Yogie yang juga berprofesi sebagai wirausaha di bidang air minum.
 
Melihat perkembangannya kini, Ia katakan, permintaan pasar akan channa pun masih bagus. Seperti jenis C. Asiatica walaupun sudah banyak bisa dibudidayakan di Indonesia, peminatnya masih bagus.  Kemudian C. Andrao yang juga bisa dibudidayakan harganya saat ini kian stabil dan malah cenderung naik.
 
“Seni memelihara ikan predator adalah melihat ganasnya ketika diberi makan, dan juga bisa diajak bermain. Bermain disini maksudnya adalah channa akan terlihat galak dan mengikuti arah tangan kita  ketika mendekati akuarium,” ujarnya. 
 
 
Selengkapnya Baca di Edisi 117/ 15 Februari - 14 Maret 2022 

 
Aqua Update + Hobi + Cetak Update +

Artikel Lain