Foto: Dok. Dini
Sentul (TROBOSAQUA). Dalam kegiatan Reuni Akbar 60 tahun IPB University pada (25-26/11) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor-Jawa Barat hadir para alumni dari berbagai angkatan. Dalam kegiatan ini ditampilkan karya dan kontribusi alumni di Indonesia maupun dunia dengan bentuk pameran, bazar hingga launching program. Tema yang diambil oleh pada reuni akbar yakni dengan menampilkan karya inovasi dan legasi dari seluruh badan otonom, organ yang ada di IPB University dan himpunan alumni melalui 95 tenant.
Ketua Panitia, Luhur Budijarso menyampaikan alumni IPB University harus terus semangat berkarya dan berkontribusi bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia. Bambang Hendroyono, Ketua Sere Committee (SC) Reuni Akbar, mengatakan kegiatan reuni akbar ini akan ditampilkan berbagai inovasi dari hasil kerja keras himpunan alumni.
Sementara, Walneg, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HA IPB University menuturkan acara ini terlaksana berkat kerjasama seluruh stakeholders alumni IPB University. Ia melanjutkan, pada malam puncak akan di-launching tiga program besar. Pertama, Buku Putih yang merupakan sumbangsih pemikiran untuk Indonesia emas 2045. Kedua, program Senior Green Living, villa hijau dengan usaha agrowisata nya yang menjadi pasif income. Ketiga, program Deposit Wakaf, imbal hasil deposito yang diwakafkan untuk beasiswa mahasiswa IPB University.
Ketua MWA, Prof Tridoyo Kusumastanto yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, IPB University telah berkembang dengan pesat berkat dukungan dari para alumni. Di sisi lain, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyampaikan apresiasi atas kiprah IPB University pada level lokal, nasional dan internasional. Rektor IPB, Prof Arif Satria, mengucapkan selamat dan apresiasi untuk para alumni IPB University atas terselenggaranya acara yang luar biasa tersebut.
Dalam malam puncaknya (26/11), Himpunan Alumni (HA) IPB meluncurkan Buku Putih. Buku ini berisi tentang isu strategis, solusi kebijakan serta penyampaian strategi sembilan pilar. Sembilan pilar strategis tersebut meliputi pendidikan, pertanian, perindustrian, kelautan dan perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan, perdagangan, pembangunan desa, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan korporasi serta perencanaan pembangunan nasional.ist/dini/edt