Oleh: Riris Yuli Valentine*
Kupang (TROBOSAQUA). Panen Raya telah digelar pada Kamis (5/6) di tambak udang vannamei milik Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT). Panen kali ini terasa istimewa karena dihadiri langsung Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan sektor kelautan dan perikanan berbasis pendidikan vokasi. Emanuel kemudian menyampaikan pesan penuh motivasi dan apresiasi atas kontribusi kampus terhadap ketahanan pangan berbasis laut.
“Pentingnya kolaborasi antara pendidikan vokasi dan praktik lapangan dalam menghasilkan dampak yang luar biasa bagi pembangunan daerah. Saya juga mengapresiasi semangat dan dedikasi para taruna dan pengelola tambak dalam mendukung program ketahanan pangan dan pengembangan sektor perikanan di Nusa Tenggara Timur,” ungkap gubernur dalam sambutannya.
Budidaya Udang Sistem Penting Pembelajaran Vokasi
Momen panen ini bukan sekadar penutupan siklus budidaya, tapi juga cerminan dari proses belajar oleh seluruh elemen kampus. Kegiatan ini berlangsung di kawasan Teaching Factory (Tefa) Budidaya Udang Vaname, yang menjadi bagian penting dari sistem pembelajaran vokasi. Di sinilah para taruna belajar langsung dari lapangan dari menebar benur hingga memanen hasilnya.
Tambak dikelola secara profesional oleh tim di bawah koordinasi Lukas GG Serihollo sebagai Ketua TEFA Udang 2025, bersama para teknisi dan taruna Program Studi Teknik Budidaya Perikanan (TBP). Dalam proses ini, Sartika Tangguda, Ketua Program Studi TBP berperan aktif, baik dalam mendampingi proses pembelajaran taruna maupun dalam membantu pengelolaan pencatatan keuangan selama kegiatan panen berlangsung.
Budidaya udang di tambak ini bukan hanya bagian dari kurikulum, melainkan juga ruang nyata untuk menumbuhkan tanggung jawab, kolaborasi, dan pemahaman praktik yang kelak akan menjadi bekal taruna di dunia kerja. Dan panen raya ini menjadi momen bersejarah dan penuh kebanggaan, terutama bagi para taruna yang melihat langsung hasil kerja keras mereka selama siklus budidaya berlangsung.
*Dosen Lektor Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang