Oleh: Riris Yuli Valentine*
Kupang (TROBOSAQUA). Dalam semangat memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh setiap 8 Juni, Languan Diving Club (LDC) Kupang-Nusa Tenggara Timur (NTT) menggagas aksi nyata bertema cinta laut melalui kegiatan transplantasi karang. Aksi pelestarian ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Kupang dan dilaksanakan pada Sabtu (7/6).
Menyambut kegiatan ini, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena hadir dan secara simbolis membuka kegiatan transplantasi karang tersebut pada (5/6). Dalam kunjungannya, gubernur turut melakukan simulasi proses penanaman karang di laut sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya menjaga kelestarian ekosistem bawah laut di wilayah Kupang.
Transplantasi Karang untuk Pulihkan Ekosistem
Transplantasi karang ini merupakan bagian dari langkah kecil namun berdampak besar untuk membantu memulihkan ekosistem terumbu karang di perairan Kupang yang mulai terancam oleh aktivitas manusia, pencemaran, dan dampak perubahan iklim. Meskipun kegiatan ini dilakukan di bawah nama unit kegiatan mahasiswa LDC, pelaksanaannya tidak hanya diperuntukkan bagi penyelam atau kelompok profesional, melainkan terbuka luas untuk semua pihak yang ingin turut peduli terhadap laut. Inilah yang membuat kegiatan ini istimewa karena siapa pun, dari berbagai latar belakang, bisa ikut terlibat secara nyata dalam menjaga laut tanpa harus menyelam.
Menariknya lagi, kegiatan Adopsi Karang oleh LDC Kupang ini juga menjadi bagian dari lomba nasional yang sedang diselenggarakan oleh Jaringan Adopsi Karang Indonesia, dan masih berlangsung hingga (22/6). Ini menjadi momentum tambahan untuk menunjukkan bahwa gerakan lokal dari daerah pun bisa berkontribusi dan bersinar di tingkat nasional.
Di bawah koordinasi Jhon Septin M Siregar, Ketua panitia kegiatan, bersama dukungan penuh dari panitia dan sivitas kampus, program ini dirancang inklusif dan partisipatif. Salah satu bentuknya adalah ajakan untuk mengikuti program adopsi karang yang sangat mudah dan terjangkau. Masyarakat cukup berdonasi minimal Rp50 ribu untuk satu unit fragmen karang yang akan ditanam di area transplantasi. Setiap donasi yang masuk akan digunakan sepenuhnya untuk menambah jumlah karang yang ditanam demi menjaga keberlangsungan kehidupan laut.
Penulis beranggapan, tidak harus turun ke laut untuk bisa mencintai laut. Cukup dengan ikut berdonasi, kita sudah punya andil besar dalam menjaga karang agar tetap hidup dan tumbuh. Sekecil apa pun kontribusi kita, sangat berarti. Penulis mengajak masyarakat untuk menjadikan momen Hari Laut Sedunia ini sebagai titik balik kepedulian terhadap lingkungan, terutama laut yang selama ini menjadi sumber pangan, ekonomi, dan keindahan alam Indonesia.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program adopsi karang, informasi lengkap dapat diperoleh dengan menghubungi langsung ketua panitia serta pihak PKP Kupang. Donatur juga akan mendapatkan dokumentasi kegiatan dan sertifikat adopsi sebagai tanda terima kasih atas kepedulian yang diberikan.
*Dosen Lektor Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang