Rabu, 19 Maret 2025

Teknologi Pengukuran Ikan Berbasis AI

Teknologi Pengukuran Ikan Berbasis AI

Foto: by dini
Copy of Yusuke kiri

Kamera adalah untuk memantau estimasi ukuran ikan yang dibudidayakan

 

Memantau kondisi ikan terkini dalam kolam budidaya biasanya dikontrol melalui aplikasi pemantauan kualitas air. Teknologi yang digencarkan, berupa pemantauan melalui kamera bawah air. 

 

Yusuke Susami, Marine Tech Division i-enter corporation, salah satu produsen kamera bawah air,  menerangkan bahwa kegunaan kamera ini adalah untuk memantau estimasi ukuran ikan yang dibudidayakan. Ketika ditemui dalam rangkaian acara Asian Pacific Aquaculture 2024 di Surabaya-Jawa Timur beberapa waktu lalu, ia menjelaskan bahwa kamera ini banyak diaplikasikan di perairan Jepang, khususnya perairan laut. “Kalau untuk budidaya air tawar? Kami baru mengaplikasikannya di perairan laut karena di sana (Jepang) ikan air tawar tidak sepopuler ikan laut,” terang Yusuke. 

 

Kamera ini mereka populerkan dengan sebutan ‘fish size estimation camera’ (kamera estimasi ukuran ikan). “Latar belakang dengan aplikasi teknologi ini untuk estimasi ukuran ikan untuk panen dan juga mengurangi kematian ikan. Seringnya kita mau mengetahui ukuran ikan itu, secara manual dan menghasilkan gesekan dan merusak kondisi ikan. Nantinya ada saja ikan yang rusak dan mati sehingga mengurangi daya jual ketika panen,” sebut Yusuke. Seperti disebutkan dalam situsnya,  estimasi ukuran ikan dengan akurat adalah faktor penting dalam penerapan jumlah pakan dan hasil panen. 

 

Selama ini, metode tradisional pengukuran ikan biasanya dilakukan secara manual dengan mengambil ikan dari kolam budidaya. Cara ini bisa menghabiskan banyak waktu, membutuhkan tenaga yang banyak, serta sering menghasilkan eror. 

 

Terlebih, cara manual bisa membuat ikan stres dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Selebihnya, jumlah sampling yang didapat bisa berdampak pada akurasi pengukuran, menjadikannya tantangan untuk mendapatkan pemahaman pertumbuhan ikan secara akurat. 

 

Kamera ini menawarkan solusi untuk masalah-masalah ini dengan memanfaatkan teknologi AI (kecerdasan buatan) untuk estimasi ukuran ikan secara akurat tanpa perlu kontak langsung. Tidak seperti metode tradisional yang bergantung pada kemampuan operator, sistem AI ini dapat menyediakan pengukuran secara tepat, meminimalisasi risiko kerusakan pada ikan, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

 

Memanfaatkan Teknologi AI

Terpantau dalam situsnya, kamera estimasi ukuran ikan ini merupakan bagian dari fish size calculation device (peralatan kalkulasi ukuran ikan) dalam sistem untuk estimasi dan analisis ukuran ikan. Kamera ini mendapatkan paten pada April 2020 dengan memanfaatkan teknologi terbarukan untuk pembelajaran secara mendalam melalui pengenalan visual (gambar). Aplikasinya yaitu dengan mendeteksi dan mengestimasi panjang dan berat ikan berdasarkan informasi lokasinya. 

 

Ukuran panjang ikan yang terdeteksi adalah panjang standar, yaitu dari ujung mulut (maxilla) sampai pangkal sirip ekor (caudal). Sementara itu, tinggi badan dideteksi adalah dari tepi sirip dorsal hingga bagian ventral ikan. 

 

Dalam aplikasi pengukurannya setidaknya terdapat tiga tahapan pengukuran. Yang pertama pengambilan video dimana gambar ikan akan tertangkap melalui kamera stereo bawah air. Penggunaan cahaya LED memudahkan fotografi dalam kondisi perairan bercahaya rendah.

 

Secara singkat Yusuke kemudian menggambarkan bagaimana cara kerja kamera sambil menunjuk peraga video. “Untuk memulai cara kerjanya cukup celupkan ke air sekitar kedalaman 10-20 meter selama 10-20 menit. Dalam budidaya laut, kamera ini bisa dicelupkan ke dalam keramba jaring apung (kja) laut. Tiap ikan yang lewat langsung terpantau kamera dan masuk ke data,” ujarnya dalam bahasa Jepang yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. 

 

 

Tulisan ini sudah ditulis kembali di majalah TROBOS Aqua edisi 150/ 15 November - 14 Desember 2025, pada rubrik Akuatekno

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain