Jumat, 26 Juli 2024

Produktivitas Ikan Bendungan Way Rarem Turun

Produktivitas Ikan Bendungan Way Rarem Turun

Foto: 


Lampung (TROBOSAQUA).Bendungan Way Rarem-Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara-Lampung, selain dimanfaatkan sebagai sarana wisata, juga digunakan untuk lokasi budidaya ikan oleh masyarakat sekitar. Kepada Tim TROBOS Aqua, H Hanafi, pembudidaya ikan di Bendungan Way Raremmenceritakan mengenai betapa memprihatinkannya kondisi di sana.

 

Menurutnya, dari luas bendungan yang mencapai 49,2 hektar (ha), 40 ha diantaranya kini telah tertutupi gulma berupa eceng gondok. “Dampaknya, kandungan oksigen terlarut di bendungan itu semakin berkurang karena sinar matahari tidak bisa menembus ke dasar bendungan. Alhasil disana ikan rawan mati massal,” keluhnya.

 

Di bendungan WayRarem, jelasnya, 2-3 tahun terakhir jumlah pembudidaya sudah jauh berkurang. Penyebabnya, di Juli 2023 terjadi kematian massal yang mengharuskan banyak pembudidaya gulung tikar.

 

“Ditambah harga pakan yang semakin melambung tinggi. Dan kualitas air yang jauh menurun menjadikan penderitaan pembudidaya di Way Rarem semakin lengkap,” ringis Hanafi.

 

Untuk mensiasati kondisi tersebut, sambungnya, kepadatan tebar benih diturunkan. Padasaat kondisi air bendungan masih bagus, benih dapat ditebar sebanyak 2 kuintal untuk Keramba Jaring Apung (KJA)berukuran 12x 12 meter (m).Sekarang paling tinggi 1,5 kuintal.

 

Itupun benihikan didederkan terlebih dulu hingga bobotnya naik setengah dari bobot ketika awal pemeliharaan. Sebagai gambaran, apabila berat total ikan awalnya 1 kuintal maka oleh si pembudidaya dipelihara terlebih dulu di kolam darat hingga menjadi 1,5 kuintal.

 

Apabila sudah mencapai bobot total yang diinginkanbarulah benih siapditebar ke KJA. Pendederan juga bisa mempercepat panen menjadi 3-4 bulan dengan ukuranpanen 2-3 ekorper kg. Dengan menerapkan cara ini, pembudidaya dalam setahun bisa 3 kali panen.

 

Untuk menghadang gulma, urainya,agar tidak memenuhi sekitar KJA, pembudidayamenggunakan tali tambang dan besi behel di las. Lalu dipasang ke seluruh sisi pinggir KJA yang dikelola.

 

“Sekatan diperkuat dengandipasangkannyajangkar dengan jarak 10 meter. Agar tidak mudah putus diterjang gulma yang bergerak karena angin dan arus air,” ungkap Hanafi.dian,datuk-lampung/edt/dini

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain