Medan (TROBOSAQUA). Di Indonesia, ikan mas marak dibudidayakan oleh pembudidaya, baik itu di kolam, empang, danau, maupun waduk. Tahukah kamu, budidaya pembesaran ikan mas tentu tak lepas dari segmen pembenihannya. Nah, segmen pembenihan, khususnya pemijahannya ini pun dibahas oleh Dewi Sartika Hutabalian, instruktur Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan-Sumatera Utara dalam webinar tentang pembenihan ikan mas oleh BPPP Medan beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi menjelaskan dalam proses budidaya ikan mas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama dalam pemijahan. Dewi memaparkan bahwa ada tiga metode dalam proses pemijahan, yang pertama metode secara buatan, metode secara semi buatan dan metode alami.
“Memijah ikan mas secara alami atau biasa dikenal dengan cara tradisional. Metode pemijahan ini dilakukan secara alami tanpa adanya campuran atau tambahan hormon. Metode ini bisa dilakukan apabila lingkungannya mendukung,” jerang Dewi.
Dewi melanjutkan, untuk pemijahan semi alami memiliki beberapa tahapan. Yang pertama, seleksi induk yang matang gonad atau siap untuk dipijahkan. “Timbang induk jantan dan betina lalu pisahkan. Untuk dosis ovaprim yang akan diberikan adalah 0,3 ml/kg indukan ikan mas. Selalu gunakan jarum baru untuk proses penyuntikan,” ingat Dewi.
Ia tambahkan, dalam tahap pemijahan semi alami ini, ovaprim harus diencerkan dengan aquades 1:1 atau 1:2. Selanjutnya, suntikan cairan ovaprim yang sudah diencerkan tadi melalui otot punggung ikan mas.
Metode yang ketiga atau yang terakhir, yaitu metode pemijahan secara buatan. Dewi menjelaskan alat apa saja yang perlu dipersiapkan untuk metode pemijahan secara buatan. Diantaranya; bak permanen / akuarium, mangkok atau baskom, gunting, timbangan, tisu, bulu ayam, suntikan, ember, serokan induk, pisau, dan handuk.
Dewi melanjutkan bahwa metode pemijahan secara buatan ini dilakukan apabila musim tidak mendukung dan bila target benih dalam jumlah yang besar. “Metode pemijahan ini sangat pas apabila permintaan benih dalam jumlah yang besar, karena pasti akan menghasilkan benih yang sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Dewi.boy/edt