Rabu, 26 April 2023

Penanganan Bagus, Harga Jual Ikan Bagus

Penanganan Bagus, Harga Jual Ikan Bagus

Foto: Istimewa


Jakarta (TROBOSAQUA). “Di dunia maupun di Indonesia, saat ini persoalan mengenai pangan menjadi isu yang sangat penting,” ucap Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lilly Apriliya Pregiwati. Hal itu disebut sebagai isu keamanan pangan. Khususnya makanan yang bersumber dari ikan. 
 
Karena menurutnya, ikan menjadi sumber protein penting dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Utamanya untuk negara-negara yang senang makan ikan. Mereka berani merogoh kocek yang dalam demi mendapatkan ikan yang berkualitas dan memenuhi syarat menurut mereka.
 
Ikan tuna berkualitas segar memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Berdasarkan informasi yang disampaikan, pernah dijumpai ikan tuna dengan bobot 100 kg lebih dihargai mencapai Rp 1 miliar lebih. “Coba bayangkan, kenapa harganya sampai semahal itu?,” tutur Lilly dalam seminar online tentang pelatihan penanganan ikan di atas kapal oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon beberapa waktu lalu.
 
Tidak butuh waktu lama, Lilly pun melanjutkan ucapannya. “Yakni karena kualitasnya bagus disebabkan oleh kemampuan nelayan yang mampu menjaga kesegaran ikan selama di atas kapal hingga sampai di darat. Kemudian diolah dalam kondisi kualitas nomor satu. Oleh karena itu mengapa kita perlu belajar cara penanganan ikan paska ditangkap,” jabarnya.
 
Penanganan ikan di atas kapal merupakan langkal awal yang paling efektif mempertahankan kesegaran mutu ikan hasil tangkap. “Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak akibat mengandung protein dan air yang cukup tinggi,” tambah Fajar Ren-El, Instruktur BPPP Ambon. Sehingga dibutuhkan perlakuan yang benar ketika ikan setelah ditangkap. Hal ini berperan penting dalam meminimalisir adanya kontaminasi mikroba pada ikan tersebut. 
 
Dalam pemaparannya, Fajar berkata, mutu ikan akan menurun setelah tertangkap. “Yang kita lakukan adalah mempertahankan mutu atau menghampat percepatan penurunan mutu itu sendiri. Karena kita tidak dapat menaikkan kembali mutu ikan tersebut sama seperti saat masih hidup,” ungkapnya.
Ujar Fajar, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika proses penanganan ikan. Diantaranya: sumber bakteri pembusukan; faktor yang mempengaruhi kecepatan penurunan mutu; dan prinsip penanganan. 
 
Penurunan kualitas kesegaran ikan dapat juga disebabkan oleh: cara penangkapan; reaksi ikan menghadapi kematiannya; jenis serta ukuran ikan; keadaan fisik sebelum ditangkap; keadaan cuaca. “Tahapan-tahapan proses penanganan ikan di atas kapal dimulai dari melepaskan ikan dari alat tangkap. Lalu disortasi berdasarkan ukuran, selanjutnya dicuci bersih dan ditiriskan. Terakhir pendinginan atau pembekuan. Ikan pun siap disimpan di dalam palka,” urai Fajar.edt/dia
 

 
Aqua Update + Aqua Update + Cetak Update +

Artikel Lain