Nusantics meluncurkan test kit pendeteksi patogen pada udang yang dinamakan Shrimprotect RxReady
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dan berpotensi memiliki ekonomi maritim nomor satu di dunia. Di tengah terpaan wabah penyakit yang
menyerang udang, dengan tingkat risiko kematian 100%, sungguh menjadi bencana bagi para petambak udang Indonesia.
Karena ketidakmampuan kita dalam mendeteksi makhluk tak kasat mata seperti virus dan bakteri penyebab penyakit sehingga terjadi kematian mendadak pada udang. Hal ini membuat usaha tambak udang kita merugi.
Karena penyakit udang adalah pembatas utama (limiting factor) keberhasilan budidaya, sehingga dibutuhkan penanganan serius dalam menindaklanjutinya. Bagaimana cara petambak untuk dapat mengetahui apakah tambaknya telah terkontaminasi patogen tersebut atau tidak? Jika terlambat, kerugian akibat kematian massal pada udang akan menanti para petambak.
Kehadiran CeKolam sebagai hasil kolaborasi Nusantics dengan Prof Sidrotun Naim atau yang sering dikenal dengan sebutan Dokter Udang. Kolaborasi ini,
memberikan berbagai layanan deteksi dini penyakit untuk mendampingi petambak dalam mengelola risiko.
CeKolam hadir sebagai solusi cepat dan murah dengan akurasi tinggi untuk mendeteksi sedini mungkin keberadaan berbagai jenis patogen mematikan pada
udang. Cekolam mampu mendeteksi bahkan sebelum udang menunjukkan gejala dan disarankan untuk dilakukan secara berkala. Nantinya, hasil diagnosis
dari CeKolam dapat dijadikan acuan bagi petambak untuk mengambil langkah pencegahan kerugian.
Test Kit Penyakit Udang Shrimprotect RxReady
Keakuratan hasil yang diberikan oleh CeKolam adalah karena kit yang digunakannya. CeKolam menggunakan kit yang juga dikembangkan oleh Nusantics. Sebelumnya Nusantics juga telah sukses menjadi garda terdepan dalam penanganan berbagai tantangan kesehatan pada masa pandemi. Yakni dengan meluncurkan COVID-19 RT-PCR Test Kit dan telah dipergunakan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Biofarma. Serupa dengan pengembangan kit COVID-19, Nusantics pun akhirnya meluncurkan test kit pendeteksi patogen pada udang yang dinamakan Shrimprotect RxReady.
Keunggulannya adalah akurasi yang tinggi dalam proses pengecekan, kecepatan pemrosesan sampel, serta adanya rekomendasi penanganan pasca pengecekan. Dari sini diharapkan dapat menjadi solusi serta memberi inspirasi di kala kemelut dalam penanganan penyakit pada udang melanda.
Budidaya udang telah memberi penghidupan bagi banyak petambak serta pelaku industri bahkan konsumen udang global, tentunya besar harapan untuk menjaga stabilitas produksi di berbagai musim. Hadirnya Cekolam dengan kit ShrimProtect RxReady diharapkan dapat membantu petambak mengubah ‘Udang menjadi Uang’.
Komitmen Nusantics dalam mendukung petambak udang Indonesia terwujud dalam pembukaan fasilitas laboratorium di Banyuwangi-Jawa Timur. Berlokasi di area sentra budidaya diharapkan dapat menjadi estafet upaya meningkatkan produktivitas tambak udang nasional.
CeKolam adalah layanan pengecekan penyakit udang yang cepat, akurat, dan menawarkan harga yang bersahabat. Layanan pengecekan di Cekolam cukup murah, harganya mulai dari Rp 250 ribu untuk penyakit berbasis DNA seperti AHPND, WSSV dan EHP, hingga penyakit berbasis RNA seperti IMNV.
Tentang Nusantics
Nusantics adalah perusahaan rintisan bioteknologi Indonesia besutan East Ventures dengan misi untuk mengakselerasi microbial diagnostics dan microbiome diagnostics untuk aplikasi one health. Sejak didirikan pada 2019, Nusantics menjadi garda terdepan dalam penanganan berbagai tantangan kesehatan seperti meluncurkan COVID-19 RT-PCR Test Kit, Variant Detection Kit, Biome Scan - Analisis profil mikrobioma kulit, AirScan, PUMU PCR Kumur ramah anak, hingga RT-PCR Test Kit pendeteksi Penyakit Kuku Mulut (PMK) pada hewan ternak dan Cekolam - layanan deteksi dini penyakit udang.
Nusantics aktif melakukan inovasi pengembangan produk terkait diagnostik mikrobioma yang menginspirasi. Dalam perjalanannya, Nusantics terpilih menjadi
salah satu pemenang startup kategori Healthcare di G20 Digital Innovation Network 2022. Dan Nusantics menjadi salah satu dari enam startup genomik terbaik dunia yang mendapatkan investasi dari perusahaan genomics ternama Illumina. Kedepannya Nusantics akan terus mengembangkan dan mengkomersilkan alat diagnostik terkait mikrobioma yang disesuaikan untuk populasi Indonesia dan Asia yang sangat beragam. TROBOS/Adv
Info lebih lanjut silahkan kunjungi laman resmi di
https://www.nusantics.com/ , www.skin.nusantics.
com untuk Biome Scan dan www.cekolam.id untuk
CeKolam.
Media Contact
Theresia S Tamba - Corporate Communication
+6281219352994
theresia.tamba@nusantics.com