Tegal (TROBOSAQUA). Dalam berbudidaya ikan, pertumbuhan ikan tentunya menjadi satu aspek krusial produktivitas. Pertumbuhan ikan, ujar Aditya Nugraha, Instruktur Ahli Pertama Bidang Budidaya Perairan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Bogor, adalah pertambahan bobot maupun panjang tubuh ikan dalam suatu periode.
“Dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada 2, yakni suhu dan pakan. Pakan berfungsi untuk pemeliharaan tubuh, sumber energi untuk aktivitas sehari-hari, pertumbuhan dan reproduksi,” terang Aditya dalam pelatihan online ‘Formulasi Pakan Untuk Mempercepat Pertumbuhan Benih Ikan’ oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Tegal beberapa waktu lalu.
Ia pun melanjutkan penjelasannya. Di satu sisi, pakan merupakan sumber energi yang berguna dalam menopang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Tetapi di sisi lain pakan merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan dalam usaha budidaya. Oleh karenanya, pakan yang diberikan pada ikan harus diusahakan untuk seefisien mungkin.
Bagaimana caranya agar penggunaan pakan menjadi lebih efisien untuk pertumbuhan? Caranya, kata Aditya, yaitu dengan penambahan suplemen dan zat additive pakan. Additive adalah bahan yang digunakan menaikkan nilai gizi di dalam pakan untuk kebutuhan khusus. Contohnya, penambahan anti jamur yang berfungsi untuk mencegah munculnya jamur.
Sementara suplemen adalah bahan untuk menaikkan nilai gizi di dalam pakan untuk melengkapi ketersediaan (zat mikro) di pakan itu sendiri. Contohnya, di dalam pakan kurang vitamin C-nya, maka ditambahkan vitamin C pada pakan tersebut.
“Contohnya, riset menunjukkan, penambahan enzim papain 2% dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan bobot ikan dewa hingga 2,3 % per hari dibandingkan ikan yang pakannya tanpa penambahan enzim,” ujar Aditya dengan semangat.
Contoh lainnya yaitu, penambahan glutamin 3 % dalam pakan, meningkatkan pertumbuhan bobot hingga 9,92% per hari. Dari sini, Aditya pun menunjukkan peran penting enzim atau additive untuk pertumbuhan ikan.edt/dian