Kamis, 23 Maret 2023

Pelatihan Laboratorium Skala Nasional oleh SCI Pusat

Pelatihan Laboratorium Skala Nasional oleh SCI Pusat

Foto: 


Banyuwangi (TROBOSAQUA). Shrimp Club Indonesia (SCI) pusat mengadakan pelatihan laboratorium skala nasional (lab nas) di Banyuwangi-Jawa Timur (7-12/3) lalu. Dalam periode kepengurusan SCI sebelumnya (pada 2018) pernah diadakan hal serupa. Pada periode kepengurusan 2022 - 2027, diadakan lagi pelatihan laboratorium sebagai bagian dari  program kerja SCI nasional. Dalam hal ini dibawah bidang komisi 3 yaitu bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan SDM.

 


Ketua komisi 3  Yanuar Toto selaku  penanggung jawab kegiatan mengatakan, inti pelatihan sebagai program kerja komisi 3 untuk pemerataan SDM supaya merata di setiap wilayah. Serta mencetak SDM lab yang akan men-support data/teknis lab kepada teknisi di lapangan.

 


Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) dan lab Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi. Bentuk kegiatannya adalah seminar sehari serta penandatanganan MoU antara SCI pusat dengan prodi perikanan beberapa universitas di Banyuwangi dan sekitarnya. Antara lain dengan Unair, Untag, dan Universitas Ibrahimy di Banyuwangi,  Politeknik (Poltek) Perikanan Jembrana-Bali dan dengan SMK Perikanan Puger Jember.

 


Dalam sambutan sekaligus pembukaan pelatihan nasional, Ketua SCI pusat Haris Muhtadi mengatakan bahwa peran SCI adalah membantu petambak indonesia dalam mencapai keberhasilan produksi yang berkelanjutan. “Antara lain dengan cara  memberikan bimbingan teknis berupa pelatihan dan seminar. Serta kita akan mendirikan  shrimp school di Jembrana, yang nantinya akan menjadi tempat dan pusat training center pendidikan teknis maupun lab SCI nasional,” papar Haris.  

 


Sedangkan MoU dengan prodi perikanan Universitas di Banyuwangi adalah untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Yakni terkait peningkatan mutu pendidikan, kemudahan praktik kerja lapangan, penelitian mahasiswa, sekaligus menampung lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di tambak-tambak dibawah SCI.

 


Penandatanganan MoU dilakukan bersama antara lain pihak Unair dengan Prayogo, Kepala Departemen Akuakultur Universitas Airlangga SIKIA Banyuwangi, Universitas ibrahimy,  Untag dengan Rektor Andang Subahariyanto, Poltek Jembrana dihadiri oleh Direktur Poltek, SMK Perikanan Puger diwakili oleh Kepala Sekolah H Kontjoro Basuki. Serta disaksikan oleh Dewan Pakar SCI Hardi Pitoyo.

 


Dalam kesempatan tersebut, Hardi pitoyo menyambut baik MoU dengan pihak prodi perikanan. Dia menyatakan perlunya sinergitas antara teori di kampus dengan lapangan. Terkait dengan pelatihan lab nas, dia juga menyatakan bahwa keberadaan laboratorium serta penguasaan materi lapangan sebagai suatu keharusan /mutlak dalam berbudidaya kedepan. Berbudidaya berbasis data harus jadi budaya para teknisi maupun owner tambak. Untuk itu perlu tenaga lab yang mumpuni.

 


Panitia penyelenggara sengaja menggunakan tenaga instruktur pelatihan lab nas yang sudah bersertifikat SNI yaitu; Mila Ayu Ambarsari serta suprapto yang sudah diakui pengalaman dan keilmuannya secara nasional. Kegiatan seminar dan  pembukaan pelatihan lab nas dihadiri pula Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani melalui sambungan virtual.

 


Dalam sambutannya, Ipuk menyambut baik kerja sama MoU antara SCI dengan perguruan tinggi Banyuwangi. Ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa sebelum terjun di dunia kerja. Serta dia mengajak agar pertambakan di Banyuwangi bisa berperan meningkatkan lapangan kerja lokal serta mendukung program ekowisata yang lagi digalakkan di Banyuwangi. Hadir pula Kepala Dinas KKP Banyuwangi Alief R Kartiono beserta jajaran.

 


Kegiatan pelatihan lab nas diberikan teori dan praktik lab serta praktek lapangan. Sebanyak 22 peserta dari berbagai wilayah indonesia itu terdiri dari 13 putri dan 9 putra itu mengikuti dengan antusias materi yang diberikan para instruktur. Peserta Tarissa asal Situbondo menyatakan senang bisa mendapat materi dan praktik lab karena mendapat pengalaman dari instruktur standar SNI.

 


Artinya tidak ada lagi keraguan dan satu visi dalam standar pengukuran maupun pengamatan. Begitu pula dengan As'ari peserta dari Makassar. Dia mendapat pengalaman berharga bisa belajar bersama temen-teman yang dari pulau Jawa. Bahkan menurutnya pelatihan ini terlalu singkat sehingga perlu ditambah durasinya.  

 


Suprapto selaku instruktur menyatakan bahwa pemahaman kualitas air dengan data yang akurat diharap bisa men-support teknis dan produksi. Untuk itu perlu penguasaan materi dan teknis lab yang mumpuni dan berstandar SNI.

 


Sementara pernyataan dari Mila Ayu bahwa masih banyak standar pengukuran kualitas air yang perlu disamakan dengan standar SNI. Perbedaan ini karena kurikulum dan pengalaman yang didapat di kampus maupun lab sebelumnya berbeda. Untuk itu para pakar dan pengambil kebijakan perlu menyatukan visi untuk menyamakan standar pengukuran kualitas air ini.

 


Sebelum pelatihan lab nas, diadakan seminar sehari dengan pembicara Iwan Sutanto dan Yuni Puji Hastuti, Dewan Pakar SCI pusat. Iwan sutanto menyampaikan peran probiotik dalam keseimbangan plankton dan ekosistem lingkungan. Sementera materi seminar diberikan oleh Yuni tentang ‘Biomanajemen Interaksi Cryptic Antara Bakteri dan Plankton di Lingkungan Budidaya Udang’.

 


Pada hari terakhir diberikan praktek lapangan di tambak windu bulusan. SCI pusat merencanakan kegiatan pelatihan lab nas ini berlangsung 5 batch di 2023 ini.ist/edt/dini

 
Aqua Update + Headline Aquanews + Cetak Update +

Artikel Lain