Menjadi penyuluh perikanan tidaklah mudah apalagi dengan tuntutan kerja yang mengharuskan untuk bekerja acap kali di luar kantor atau di lapangan. Namun berbeda dengan Rajidin Khair.
Di usianya yang sudah menginjak 55 tahun ini, dia masih aktif bekerja sebagai penyuluh perikanan. Dengan segala tantangan yang ada, Rajidin tidak pernah ada alasan untuk membantu para pelaku perikanan; seperti pembudidaya, nelayan, serta pengolah perikanan.
Rajidin pun masih aktif mengikuti perkembangan yang ada. Apalagi sekarang, di era revolusi industri 4.0, sistem penyuluh perikanan dituntut untuk mengikuti arus era milenial sehingga dapat berkembang guna menerapkan inovasi dan teknologi di masyarakat.
“Karena sumberdaya manusia menjadi penentu dalam keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan. Dengan hadirnya revolusi industri 4.0, akan mempercepat hadirnya kesejahteraan ekonomi dan sosial di masyarakat,” ungkapnya.
Rajidin juga aktif meng-upload dan menyebarkan kerja dan kegiatannya di media sosial. Seperti; ketika ia mendampingi kelompok perikanan yang ia bina, pendampingan bantuan kementerian kelautan dan perikanan, dan lain sebagainya. Media sosial ia yang aktif antara lain Twitter dengan akun @RajidinK.
“Jangan lupa untuk terus belajar. Semua penyuluh perikanan, terutama penyuluh perikanan muda untuk dapat terus belajar dan terus belajar dalam hal penyuluhan perikanan. Agar masyarakat yang didampingi bisa bermanfaat dan berdampak baik kepada orang orang,” pesannya.zai-tanah bumbu