Bandung (TROBOSAQUA). Kualitas air merupakan sumber utama kesuksesan budadaya ikan, baik yang berlokasi di waduk, sungai maupun perairan lainnya. Upaya menjaga kelestarian perairan sebagai media budidaya tersebut terus dilakukan. Dengan begitu, diharapkan budidaya di perairan umum dapat terus berkelanjutan.
Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sebagai mitra pembudidaya sangat mendukung upaya-upaya kelestarian perairan umum. Salah satunya dengan cara mensosialisasikan upaya mengatasi tantangan eceng gondok sebagai masalah yang saat ini banyak dijumpai di perairan umum. Seperti yang terjadi di Waduk Cirata dan Jatiluhur.
Oleh karenanya, GPMT mengelar workshop yang bertemakan ‘Budidaya Perikanan di Sungai dan Waduk Yang Berkelanjutan’ pada (2/2) di Holiday Inn, Bandung. Melalui acara dan program yang akan dijalankan setelah workshop tersebut, diharapkan, kelestarian Waduk Cirata dan Jatiluhur akan terjaga. Bagaimanapun, budidaya di kedua lokasi tersebut hingga saat ini masih dijadikan tolak ukur budidaya di perairan umum untuk lokasi lainnya.
Acara kali ini dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kemenkomarves yang diwakili oleh Rahmat Mulianda, Asisten Deputi Pengembangan Budidaya, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. Turut hadir dan memberikan keynote speech yaitu Direktur Jenderal Budidaya Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diwakilkan oleh Nono Hartanto, Direktur Perbenihan.
Sebagai pemateri diantaranya; Yudi Nurul Ihsan, Dekan Fakultas Perikanan Universitas Padjajaran (Unpad); Prof Hefni Effendi, Dosen Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Univesity; Pamudi, USSEC; Prof Manuntun Parulian Hutagaol, Dosen Fakultas Perikanan IPB University. Di acara kali ini tidak kurang dari 50 pembudidaya dari Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata yang hadir untuk mengikuti workshop dengan semangat demi terus menjaga kelestarian ekosistem di waduk tersebut.dian
