Kamis, 19 Januari 2023

Tambak Udang Modern Kebumen Mulai Digarap

Tambak Udang Modern Kebumen Mulai Digarap

Foto: 


Kebumen (TROBOSAQUA.COM). Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat sekitar dan melibatkan tenaga teknis lokal untuk pengelolaan tambak udang modern terbesar di Indonesia yang berada di Kebumen, Jawa Tengah. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu mengatakan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen akan menjadi percontohan yang nantinya dapat direplikasi di daerah lain Indonesia. 
 
Pembangunan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi. Sehingga sasarannya tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah, tapi juga kelestarian ekosistem.
 
Untuk menjamin kelestarian ekosistem ini, kata Tebe, tambak udang berbasis kawasan di Kebumen dilengkapi dengan tandon air dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Infrastruktur lainnya berupa water intake, saluran outlet, laboratorium, gudang pakan, bangunan pasca panen, rumah genset, rumah jaga tambak, serta jalan produksi.
 
Melalui skema Tambak Udang Berbasis Kawasan di Kebumen dibangun di atas lahan seluas 100 hektar namun pada tahun ini yang termanfaatkan baru seluas 60 hektar. Menerapkan konsep tambak ramah lingkungan, dengan produktivitas awal 40 ton/ha/tahun dan peningkatan teknologi seperti penerapan tandon, saluran inlet dan outlet terpisah, penerapan IPAL, peningkatan padat tebar, pengaturan petak pemeliharaan, mekanisasi seperti kincir dan pompa, serta manajemen kesehatan ikan dan udang.
 
Tebe menambahkan, sebelum tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan dibangun, lokasi ini merupakan lahan kosong dan tambak tradisional eksisting dengan produktivitas 0,6 ton/ha/tahun. Tambak tradisional memiliki bentuk tambak tidak beraturan, serta tidak adanya tandon dan IPAL.
 
Modelling tambak yang mengacu pada konsep Budidaya Udang Berbasis BUBK, masih menurut Tebe, selain dalam rangka mencapai target udang 2 juta ton pada tahun 2024, konsep ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petambak udang, transfer of knowledge oleh UPT dan penyuluh kepada petambak udang, pertumbuhan ekonomi di lokasi modeling, dan pemasukan pendapatan negara pada sub sektor perikanan budidaya akan meningkat. Dan juga dalam mencapai produktivitas awal saat ini melibatkan 128 orang serapan tenaga kerja lokal.
 
“Dengan modelling tambak udang tersebut nantinya akan terjadi multiplier effect, pada tenaga kerja utama modelling budidaya udang seperti di hatchery, pabrik pakan, pembudidaya atau pekerja on farm dan manajemen dan administrasi. Sementara itu, di industri hilir juga akan melibatkan tenaga kerja di processing, pabrik es, dan pabrik styrofoam. Contohnya seperti yang terjadi di Kebumen, akan melibatkan tenaga kerja lokal,” tandasnya.
 
Dan untuk mempersiapkan tenaga teknis yang baik di BUBK Kebumen, langkah yang dilakukan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang yaitu dengan memberikan materi arahan kepada 128 calon tenaga teknis yang telah direkrut. Menurut M Tahang, untuk dapat mempersiapkan dengan bagus, terdapat sejumlah keahlian yang perlu ditingkatkan bagi pekerja untuk mengelola BUBK Kebumen antara lain; pertama, administrasi umum, terkait pengelolaan barang operasional, pengamanan, lingkungan dan administrasi perkantoran.
 
Kemudian kedua, yang harus dikuasai pekerja adalah teknis produksi terkait teknik budidaya udang intensif, yaitu pengenalan SOP budidaya udang intensif yang akan diterapkan di BUBK Kebumen.
 
Selanjutnya yang, ketiga pemahaman terkait pengelolaan sarana dan prasarana pendukung diantaranya kelistrikan, mekanikal, dan perawatan sarana budidaya. “Ke 128 calon tenaga teknis tersebut kami latih dan didik agar mampu bekerja dengan baik di BUBK Kebumen,” kata M Tahang. 
humasdjpb
 

 
Aqua Update + Headline Aquanews + Cetak Update +

Artikel Lain