Sebulan pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tampak tidak lagi memberikan pengaruh yang besar terhadap naik-turun harga ikan. Pada Oktober 2022 berbagai laman merilis informasi mengenai harga ikan (per 6 Oktober) dari beberapa lokasi di Indonesia. Harga yang diinfokan mencakup komoditas ikan air tawar, payau, dan laut.
Harga berbagai komoditas dipantau dari beberapa laman diantaranya infopangan.jakarta.go.id untuk memantau harga ikan di DKI Jakarta, siskaperibuapo.jatimprov.go.id untuk daerah provinsi Jawa Timur (Jatim) dan disdag.kalsesprov.go.id untuk memantau harga ikan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ikan Air Tawar
Imbas kenaikan harga BBM dan beberapa bulan menjelang akhir tahun, harga ikan di beberapa pasar dan beberapa daerah trennya cenderung stabil meski tetap terjadi fluktuasi. Seperti di pasar-pasar di kawasan DKI Jakarta harga rata-rata ikan lele hanya naik tipis dari Rp 27.071 per kg (kilogram) pada bulan lalu (September 2022) menjadi Rp 27.125 (6 Oktober 2022). Kenaikan harga hanya sebesar Rp 54 per kg-nya.
Harga lele tertinggi dijumpai di Pasar Pluit-Jakarta Utara (Jakut). Di sana, lele dibandrol dengan harga Rp 35 ribu per kg. Harga tersebut lagi-lagi dalam kondisi stabil, tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan dari bulan Juni-sekarang ini. Sebaliknya, harga lele paling terendah dibandrol dengan harga Rp 24 ribu per kg di Pasar Klender SS-Jakarta Timur (Jaktim). Harga terendah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 dari bulan sebulannya.
Ikan air tawar lainnya yang terpantau adalah ikan mas. Berbeda dengan lele, harga ikan mas mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan ini, rata-rata harga ikan mas di kawasan DKI Jakarta adalah Rp 36.282 per kg. Harga ini mengalami penurunan sebesar Rp 385 dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 36.667 per kg.
Berbeda halnya dengan lele, harga ikan mas di Jakarta cenderung lebih bervariasi dengan rentang harga yang cukup lebar. Harga tertinggi ikan mas mencapai Rp 45 ribu per kg. Harga tersebut terjadi di Pasar Pos Pengumben-Jakarta Barat (Jakbar). Sementara harga terendahnya sebesar Rp 30 ribu per kg yang terjadi di Pasar Rumput dan Jembatan Lima-Jakbar
Harga Ikan Air Payau
Selain info harga untuk ikan air tawar, tersedia juga info harga untuk ikan air payau yaitu bandeng. Masih di laman yang sama, info harga bandeng di DKI Jakarta bulan ini mengalami sedikit kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Harga rata-rata pada Oktober ini sebesar Rp 41.342 per kg. Sedikit lebih tinggi yakni Rp 342 dari rata-rata bulan lalu yang hanya mencapai Rp 41 ribu per kg.
Harga bandeng tertinggi untuk daerah DKI Jakarta terpantau di kisaran Rp 60 ribu per kg di Pasar Mayestik-Jakarta Selatan (Jaksel). Harga tertinggi ini mengalami peningkatan harga yang signifikan yakni sebesar Rp 10 ribu dibanding bulan lalu. Beberda halnya dengan harga tertinggi bandeng, untuk harga terendah masih sama seperti bulan sebelumnya, ditemui di Pasar Cengkareng dan Pasar Jembatan Lima yang berkisar Rp 30 ribs per kg.
Info harga bandeng juga tersedia untuk daerah Jatim yang dimuat di laman siskaperbapo.com. Menurut laman tersebut, rata-rata harga bandeng di awal Oktober ini mencapai Rp 31.160 per kg. Mengalami penurunan sebesar Rp 97 dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 31.257 per kg.
Di daerah Jatim, harga bandeng tertinggi tercatat di kisaran Rp 45 ribu per kg di Soponyono, Kota Surabaya. Untuk harga bandeng terendah masih sama seperti bulan lalu, yakni di kisaran Rp 20 ribu per kg dijumpai di Pasar Sutojyan dan Pasar Wlingi, Kabupaten Blitar.
Selain di DKI Jakarata dan Jatim, harga ikan bandeng juga terpantau di daerah Kalsel. Di sana, harga rata-rata bandeng tercatat di kisaran Rp 28.700 per kg. Harga rata-rata ini mengalami penurunan sebesar Rp 1.300 dari bulan sebelumnya yang berkisar diharga Rp 29.400 per kg.
Ikan Air Laut
Tak ketinggalan juga info harga ikan air laut hasil tangkapan, ikan kembung dan tongkol. Informasi harga ikan ini tersedia untuk daerah Jatim dan Kalsel. Di daerah Jatim, rata-rata harga kembung pada awal Oktober mencapai Rp 32.605 per kg. Naik sebesar Rp 202 dari harga rata-rata bulan lalu yang hanya mencapai Rp 32.403 per kg.
Di Jatim, harga rata-rata tertinggi kembung terpantau di harga Rp 55 ribu per kg dijumpai di Pasar Soponyono, Surabaya. Harga rata-rata tertinggi tesebut mengalami lonjakan kenaikan yang signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 48 ribu per kgnya. Sementara itu, harga rata-rata terendah masih sama seperti bulan lalu, terpantau di Pasar Bangilan, Kabupaten Tuban yang berkisar di Rp 15 ribu per kg.
Harga kembung juga terpantau di daerah Kalsel. Di awal Oktober tahun ini, harga kembung terpantau di kisaran Rp 37.200 per kg. Harga ini mengalami penurunan sebesar Rp 1.100 per kg dibanding September lalu.
Selain kembung, di Jatim dan Kalsel turut terpantau harga tongkol. Harga rata-rata tongkol di Jatim terpantau sedikit mengalami kenaikan dari harga bulan sebelumnya. Pada bulan ini harga tongkol rata-rata di kisaran Rp 31.243 per kg, sementara harga bulan lalu tercatat di kisaran Rp 31.118 per kg. Harga rata-rata mengalami kenaikan sebesar Rp 125 pe kg-nya.
Harga rata-rata tertinggi tongkol terpantau di harga Rp 45 ribu per kg. Harga tersebut dijumpai di Pasar Soponyono dan Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Harga rata-rata tertinggi ini mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar Rp 3 ribu per kg. Berbeda dengan harga rata-rata tertinggi, harga rata-rata terendah terpantau mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar Rp 5 ribu per kg. Harga rata-rata terendah dijumpai di Pasar Wlingi dan Pasar Sutojayan, Kabupaten Blitar yang berkisar di Rp 20 ribu per kg.
Di Kalsel, harga rata-rata ikan tongkol mengalami penurunan dari bulan September lalu. Dimana, di bulan ini harga rata-rata tongkol dijumpai di kisaran Rp 43.800 per kg. Harga ini mengalami penurunan sebesar Rp 1.100 per kg dari harga di bulan lalu. Trobos/dian
