Sabtu, 15 Oktober 2022

Nila Bermodal 25 Juta Rupiah, Hasilkan 75 Juta Rupiah

Nila Bermodal 25 Juta Rupiah, Hasilkan 75 Juta Rupiah

Foto: 


Cukup dengan 4-5 bulan pemeliharaan, budidaya nila sudah bisa memberikan untung berlipat
 
Budidaya ikan nila masih sangat menguntungkan. Pernyataan ini disampaikan Nuah Ginting beberapa hari yang lalu kepada majalah TROBOS Aqua yang berkunjung ke lokasi kolam budidaya ikan nila miliknya.
 
Pembudidaya nila ini, kolamnya beralamat di Desa Manumpak, Kecamatan Munte Kabupaten Karo-Sumatera Utara. “Dengan bermodalkan Rp 25 juta, saya mendapatkan hasil 2.5 ton dengan masa pemeliharaan 4,5-5 bulan. Total hasil pendapatan per siklus panen sebesar Rp 75 juta,” terangnya.
 
Hasil ini didapatnya dengan penjualan nila hasil budidaya ke kolam kolam pancing di sekitar Kecamatan Munte. Harga jualnya, sebut Nuah, sekitar Rp 30 ribu per kilogram (kg).
 
Berawal dari Diskusi
Nuah Ginting bercerita, sejak  2019 ia memulai memelihara  nila hingga saat ini belum ada kendala, baik dari segi teknis pemeliharaan maupun pemasaran hasil budidaya. Benih yang dibudidayakan  dibeli dari Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Singgamanik yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Karo.
 
Saat memulai, ia akui, banyak diskusi yang ia lakukan terkait komoditas apa yang ingin ia budidaya. “Saya sagat beruntung ketemu dengan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) yang bertugas di Desa Gunung Manumpak, Adianse Tarigan. Sehingga saya bisa memahami dan melirik usaha budidaya ikan nila ini. Yang sebelumnya saya tidak memanfaatkan lahan/kolam yang sudah lama terbengkalai. Kedepan saya berencana menambah kolam lagi untuk mengembangkan budidaya ikan nila dan mas di lokasi kita ini,” ujarnya tersenyum.
 
Adianse Tarigan, PPB yang bertugas di Desa Manumpak membenarkan pernyataan Nuah Ginting. Dimana sebelumnya kolam milik Nuah tidak dimaksimalkan untuk melakukan kegiatan budidaya ikan. Hal tersebut dikarenakan pemahaman terkait teknis budidaya ikan belum dipahaminya. 
 
“Oleh karenanya saya memberikan penyuluhan terkait teknis budidaya ikan mulai dari pengolahan tanah dasar kolam hingga teknis pemanenan. Alhamdulilah, hingga saat ini pembudidaya yang kita dampingi terus melakukan kegiatan budidaya nila,” tambahnya. 
 
Adianse menyebut pula perluasan usaha yang ingin dilakukan Nuah. “Dan ada satu kolam sedang kita ujicoba melakukan pembesaran ikan mas di kolam (Nuah) ini. Namun hasilnya belum maksimal seperti hasil budidaya nila, tapi akan kita coba terus hingga mencapai target panen yang kita harapkan,” ujarnya.
 
Dibalik pendampingan kepada pembudidaya, Adianse menuturkan bahwa motivasi selalu diberikan kepada pelaku usaha di lapangan. “Untuk para pelaku utama perikanan khususnya di wilayah binaan saya, selalu kita motivasi untuk melakukan kegiatan budidaya ikan. Yakni dengan  memberikan penyuluhan teknis budidaya ikan,” tuturnya.
 
Walau, kerap kali Adianse juga merasa bahwa ia menemui tantangan di lapangan. Yaitu, belum semua masyarakat mau fokus di sektor budidaya. “Hanya saja tidak semua bisa menerima dan belum berani untuk fokus melakukan kegiatan budidaya ikan,” akunya. 
 
 
Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 125/15 Oktober - 15 November 2022
 

 
Aqua Update + Andalan Air Tawar + Cetak Update +

Artikel Lain