banner1

Blue Polar Parrot, Primadona Baru Ikan Hias

Blue polar parrot dok istimewa

 

Dikenal mudah dipelihara dan memiliki daya tarik luar biasa, ikan ini jadi pilihan favorit penghobi.

 

Ikan blue polar parrot kini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta ikan hias di Indonesia. Dengan warna biru dan bentuk tubuh yang unik, ikan ini tak hanya menarik perhatian karena penampilannya, tetapi juga karena kemudahannya untuk dibudidayakan.

Salah satu breeder blue polar parrot dari Teras Iwak Jambudipa, Yudhis Sundang yang lebih akrab disapa Kang Yudhis menuturkan, blue polar parrot adalah hasil persilangan antara convict cichlid dan blood parrot cichlid. Hasil dari persilangan ini menghasilkan ikan dengan bentuk tubuh yang membulat dan warna biru yang memikat.

“Ikan ini dikenal dengan sifatnya yang relatif damai, meskipun tetap membutuhkan perhatian khusus agar tetap sehat dan berkembang dengan baik. Selain itu, ikan ini sangat cocok untuk dipelihara dalam akuarium rumahan berukuran kecil hingga sedang,” tambahnya.

Salah satu hal yang membuat blue polar parrot menarik adalah kombinasi warna biru dengan sentuhan oranye kekuningan di bagian sirip dan tubuhnya. Ikan ini memiliki daya tarik yang sangat kuat, baik bagi penghobi ikan hias pemula maupun yang berpengalaman.

Menurut data dari beberapa situs e-commerce besar seperti Tokopedia dan Shopee, harga blue polar parrot bervariasi antara Rp5.000 hingga Rp113 ribu per ekor, tergantung pada ukuran dan kualitas ikan tersebut. “Blue polar parrot bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal bagaimana ikan ini bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi,” katanya.

Yudhis sendiri merupakan pemain baru di breeder blue polar parrot dua tahun terakhir. Selama pandemi melanda, dirinya berbudidaya guppy dan cupang yang memang saat itu diminati dan laris manis. “Awalnya dikenalkan sesama pemain ikan hias juga, jadi tertarik untuk menambah koleksi breeding ikan,” tuturnya.

 

 

Menjaga Kualitas Air

Dalam budidaya blue polar parrot, kualitas air harus dijaga dengan sangat teliti. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah pH air, yang mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air. Ikan ini lebih nyaman berada di air dengan pH antara 6,5 hingga 7,5. Jika pH air terlalu rendah (terlalu asam) atau terlalu tinggi (terlalu basa), blue polar parrot dapat mengalami stres yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka, menjadikannya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Selain pH, suhu air juga menjadi faktor yang sangat penting. Blue polar parrot lebih menyukai suhu air yang stabil, idealnya antara 24°C hingga 28°C. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat memperlambat metabolisme ikan, menyebabkan mereka menjadi lemah, dan meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, suhu yang tidak stabil bisa memicu perilaku agresif atau kecemasan pada ikan ini, yang berdampak pada kesejahteraan mereka.

“Salah satu hal yang paling penting adalah kualitas air. Kalau kualitas airnya buruk, ikan ini bisa mudah terserang penyakit. Air yang kotor bisa membuat ikan jadi stres, mudah terkena parasit, dan bahkan bisa menyebabkan kematian massal,” tambahnya.

Untuk menjaga kualitas air, pembudidaya perlu rutin melakukan pemeriksaan air secara berkala. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan alat pengukur kualitas air, seperti test kit pH dan termometer akuarium untuk memastikan pH dan suhu air berada pada level yang tepat.

Selain itu, menggunakan filter air yang baik juga sangat disarankan. Filter akan membantu menghilangkan kotoran dan zat berbahaya yang dapat terakumulasi dalam akuarium, menjaga air tetap jernih dan bersih.

Perawatan rutin lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah mengganti air secara berkala. Proses pergantian air ini penting untuk menghindari penumpukan zat-zat organik dan amonia yang bisa meracuni ikan. Namun, pergantian air harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari perubahan drastis dalam parameter air yang bisa membuat ikan stres.

“Dalam satu minggu, biasanya saya mengganti sekitar 20-30% air akuarium. Itu sudah cukup untuk menjaga kualitas air tetap terjaga tanpa membuat ikan terguncang karena perubahan yang terlalu cepat,” jelasnya.

Selain menjaga kualitas air, faktor lain yang sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan blue polar parrot adalah pemberian makanan yang tepat. Makanan yang kurang bergizi atau tidak sesuai dengan kebutuhan ikan bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, bahkan penyakit. Pelet ikan berkualitas dan cacing darah merupakan pilihan yang baik untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan ikan ini.

Selengkapnya baca di majalah TROBOS Aqua edisi 158/ Juli-Agustus 2025

Tag:

Bagikan:

热门内容

Ekspor-Udang
Arah Ekspor Sesuaikan Prinsip Berkelanjutan
nener
Pasang Surut Nener di Gerokgak  
Foto dok Ikhwan kamsil
Inovasi bagi Petambak Udang Dinaikkan di BSF  
Foto dok istimewa
Badan Mutu KKP Pelaksana Sertifikasi Ekspor Udang
foto2 dok dini2
Ekspor Udang dari Jawa dan Lampung Harus Bersertifikat
banner6
banner9
滚动到顶部

改进你的种植策略!阅读Trobos Aqua的最新见解!